Peristiwa

Angka Kekerasan dalam Rumah Tangga di Banyuwangi Meningkat, Ini Langkah Dinsos PPKB

BANYUWANGI, FaktualNews.co – Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Banyuwangi, menyebutkan angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Banyuwangi tahun 2021 terjadi peningkatan.

Kadinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini mengatakan, pada 2021 angka KDRT terjadi peningkatan sebanyak 18 kasus.

“Kekerasan tersebut terdiri dari 12 kasus kekerasan psikis, kekerasan seksual 4 kasus, kekerasan fisik 1 kasus dan penelantaran 1 kasus,” katanya, Selasa (14/12/2021).

Berdasarkan data, jumlah KDRT pada 2020 tercatat 16 kasus, lebih dominan kepada kasus psikis yakni mencapai 10 kasus, sedangkan kekerasan fisik 3 kasus, kekerasan seksual 1 dan penelantaran 1 kasus.

Hingga kini, kasus kekerasan dalam rumah tangga baik terhadap istri maupun anak kerap ditemui di Kabupaten Banyuwangi.

“Kemungkinan besar di lapangan masih ditemui kasus-kasus tersebut, sehingga datanya lebih banyak di lapangan dari pada data di dinsos, karena Masyarakat enggan melapor. Mungkin dianggap aib atau apa. Makanya kita dorong kepada semua warga. Kalau memang kita menemui seperti itu, melaporlah ke kami, biar ada pendampingan,” ucapnya.

Untuk kasus non-KDRT justru menurun di tahun 2021 dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2021 ini sebanyak 14 kasus terdiri dari 10 kasus persetubuhan, 1 kasus pemerkosaan, dan 3 kasus pencabulan.

Lanjut Henik, kasus non KDRT pada tahun sebelumnya tercatat 26 kasus, terdiri dari kasus persetubuhan sebanyak 17, pencabulan 6, penganiayaan 2 kasus dan lain-lain 1 kasus.

Untuk mengatasi itu, Dinsos PPKB Banyuwangi berusaha melakukan sederet sosialisasi kepada para ibu rumah tangga.

Salah satunya melalui Ruang Rindu, program pemberdayaan dan perlindungan ibu yang diluncurkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Program Ruang Rindu ini branding dari program sebelumnya, yakni Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), juga Bengkel Sakinah yang dibentuk tim penggerak PKK, bertujuan menekan angka KDRT di Banyuwangi.

“Kita sekarang ada Ruang Rindu, pelaporan itu bisa nanti ditindaklanjuti disini. Disaat di Bengkel Sakinah atau P2TP2A mendapat aduan masyarakat. Habis itu ditindaklanjuti di Ruang Rindu, kita berikan terapi untuk pendampingan,” pungkasnya.