Peristiwa

Kick Off Vaksinasi Usia 6-11 Tahun se-Jatim, Khofifah Sebut Surabaya Jadi Lokomotif

SURABAYA, FaktualNews.co – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa hadir di tengah proses kick off vaksinasi Covid-19 untuk pelajar usia 6-11 tahun yang digelar Pemkot Surabaya di SDN Kaliasin I Surabaya, Rabu (15/12/2021).

Khofifah mengatakan, total kick off vaksinasi menggunakan Sinovac dengan dosis 0,5 milliliter ini, diikuti 27.342 siswa SD/MI di seluruh kabupaten/kota se-Jatim.

“Dari 27.342 itu 25.741 dari Surabaya. Terima kasih atas gerak cepat Pak Wali (Eri Cahyadi) beserta tim dan para kepala sekolah SD/MI, saya rasa (Surabaya) ini menjadi lokomotif percepatan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di Jatim,” kata Khofifah.

Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini juga mengingatkan, proses vaksinasi khusus pelajar SD/MI yang digelar serentak di 21 kota/kabupaten se-Jatim ini, harus dilakukan dengan hati-hati sesuai prosedur dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan, jika hari ini Pemprov Jatim telah menerima 700.000 lebih dosis vaksin Sinovac.

Maka dari itu, masih kata Khofifah, pihaknya akan menyegerakan pengiriman dosis vaksin dari Kemenkes RI ke berbagai kota/kabupaten di Jatim.

“Terutama ke kota/kabupaten yang capaian vaksin umumnya mencapai 70 persen dan capaian vaksin lansianya 60 persen,” tandasnya.

Di kesempatan sama, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, vaksinasi khusus pelajar usia 6-11 tahun di Surabaya ini dilakukan di 116 sekolah SD/MI dengan total keseluruhan laki-laki dan perempuan 25.741 siswa.

Insyaallah kami akan selesaikan dalam waktu secepatnya, 10 hari ke depan. Tadi juga disampaikan oleh Ibu Gubernur, alhamdulillah akan datang vaksin Sinovac berikutnya dan akan kami lakukan vaksinasi secepatnya,” kata Eri.

Eri juga menjelaskan, percepatan vaksinasi ini bertujuan untuk mempermudah proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang lebih aman dan nyaman. Termasuk untuk menekan angka penularan Covid-19 di Kota Pahlawan.

“Insyaallah dengan vaksinasi ini, Covid-19 di Kota Surabaya bisa semakin melandai dan hilang dari kota ini,” tandas Eri.