LAMONGAN, FaktualNews.co – Meski hanya mengenyam pendidikan terakhir di STM (Sekolah Teknik Menengah), Heri Santoso (41) warga Dusun Dusun Trongglonggong, Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan berhasil membuat pesawat terbang.
Heri Santoso mengaku, ilmu merancang dan membuat pesawat jenis STOL (Short Take-Off and Landing) tersebut diperoleh Suyanto (panggilan akrab Heri Santoso) dari Alaska negara bagian ujung barat laut Amerika Serikat.
“Lulus STM (sekarang SMK) PGRI Babat, saya diajak teman bekerja di sebuah industri pembuatan pesawat. Itu tahun 2002 mas,” kata Suyanto, Rabu (15/12/2021).
Dari situlah, lanjut Suyanto mendapatkan keahlian untuk membuat pesawat jenis STOL, mulai dari proses desain hingga pengerjaan. Bahkan keahlian Suyanto pun telah diakui secara resmi, dibuktikan dalam sebuah sertifikat dari Amerika Serikat (AS).
“Selama 4 tahun di sana saya mendapatkan sertifikat desainer pesawat,” tutur pria dengan dua anak tersebut.
Pesawat jenis STOL buatan Suyanto itu memiliki 2 kursi penumpang dan mampu terbang dengan kecepatan maksimal 200 kilometer per jam. “Untuk kapasitas bahan bakar 80 liter, durasi terbang kurang lebih 4 jam penerbangan,” jelasnya.
Berbekal pengalaman dalam membuat pesawat, Suyanto berhasil menciptakan 3 unit pesawat. “Pesawat pertama pesanan dari Republik Ceko dan yang kedua pesanan dari negara Slowakia. Satunya saya bawa pulang ke kampung halaman untuk TNI AU,” ujar Suyanto.
Pesawat yang ia bawa pulang tersebut dikerjakan di kampung halaman sang istri, Dusun Nambo, Desa Cintajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Bahkan dalam proses pembuatan pesawat, mulai dari desain hingga pengerjaan dilakukan Suyanto seorang diri. Sedangkan untuk bahan, hampir semuanya didatangkan dari luar negeri.
Suyanto mengungkapkan, pesawat buatannya itu sengaja dibawa pulang ke Lamongan karena ingin menunjukkan kepada orang tuanya, sekaligus agar bisa diresmikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) di tanah kelahirannya dan siap diterbangkan.
“Ini pesawat milik TNI AU. Rencananya akan diresmikan Kasau bulan Januari sambil menunggu uji kelayakan dan pembuatan identitas pesawat. Sebagai orang asli Lamongan, saya merasa terpanggil,” ungkapnya.
Pesawat buatan Suyanto bisa lepas landas dan mendarat di medan yang tidak begitu luas sangat cocok untuk menjelajah pulau-pulau di Indonesia.
“Pesawat jenis ini sangat cocok untuk digunakan di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Tidak membutuhkan landasan panjang. Lapangan sepakbola saja sudah sangat cukup, bahkan terlalu panjang,” tuturnya.
Ditambahkan, bagi dirinya membuat pesawat, merancang pesawat itu sangat mudah, jita menguasai matematika dan fisika.
Sementara itu, kedatangan pesawat di kampung halaman Suyanto membuat tetangga dan warga setempat keheranan dan tertarik untuk melihat langsung. “Ya senang, ya kaget,” kata Saerun, tetangga Suyanto.
Hal senada juga diungkapkan Irwan, yang mengaku awalnya tidak percaya bahwa tetangganya benar-benar bisa membuat pesawat. Namun setelah pesawat itu dibawa pulang ke Lamongan, Irwan mengaku turut merasa bangga.
“Dia (Suyanto) juga pernah bilang membuat pesawat. Namun saya belum lihat sendiri selain dari YouTube. Sekarang sudah tahu secara langsung, jadi ikut bangga menjadi orang Lamongan,” kata Irwan.
Berharap kemampuan Suyanto membuat pesawat dapat membantu memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia, jangan sampai kalah dengan negara lain.