SURABAYA, FaktualNews.co – Pemkot Surabaya bergerak cepat mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19: B.1.1.529 (Omicron), salah satunya menyiagakan kembali kampung-kampung tangguh yang tersebar di berbagai penjuru Kota Pahlawan.
Kepala BPB Linmas sekaligus Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto menjelaskan, setelah Omicron diumumkan dan ditemukan di Jakarta, Pemkot Surabaya langsung melakukan antisipasi.
Bahkan, tegas Irvan, protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat lebih diketatkan dan operasi prokes sewaktu-waktu juga digalakkan.
“Jadi, kita lebih menggencarkan prokes, dan itu dibantu oleh Kapolrestabes, TNI, dan jajaran 3 pilar. Operasi prokes dan swab massal tetap kita lakukan pada waktu-waktu tertentu,” tegas Irvan di ruang kerjanya, Jumat (17/12/2021).
Selain itu, mantan Kasatpol PP Kota Surabaya ini juga memastikan, Pemkot Surabaya juga mengaktifkan dan menggerakkan kembali Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo sesuai perintah langsung Wali Kota Eri Cahyadi.
“Pak Wali Kota meminta camat dan lurah agar mengaktifkan kembali Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di wilayah masing-masing. Satgas ini tetap diberdayakan untuk tetap waspada, kemudian mengantisipasi, dan melaporkan warganya, terutama yang melakukan perjalanan dari luar kota dan juga luar negeri,” ungkapnya.
Menurutnya, bagi warga yang melakukan perjalanan dari luar kota maupun luar negeri, juga akan diperhatikan, diawasi, dan dicatat oleh Satgas Kampung Wani.
“Jadi, bukan hanya perjalanan luar negeri saja yang dicatat dan diawasi, tapi pelaku perjalanan luar kota, Satgas Kampung Wani bisa melakukan pencatatan dan pengamatan jika seandainya terjadi apa-apa kepada warga tersebut,” paparnya.
Meski begitu, Pemkot Surabaya juga tidak melarang masyarakat beraktivitas tapi wajib mengedepankan prokes yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Setiap kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan mengumpulkan orang banyak, diminta rekomendasi ke satgas. Supaya dipastikan pelaksanaannya itu betul-betul menjalankan prokes,” katanya.
Di samping itu, Dinkes Surabaya juga diminta melakukan aktif case finding, sehingga testing secara masif akan terus dilakukan, baik di perkantoran swasta maupun pemerintah.
“Testing ini akan terus digalakkan sebagai langkah antisipasi. Jadi, Ayo kita selalu disiplin menjaga protokol kesehatan dengan biasakan yang tidak biasa,” pungkasnya.