Harga Melambung, Cabai Jadi Sasaran Pencurian di Situbondo
SITUBONDO, FaktualNews.co – Dalam beberapa pekan terakhir ini, harga cabai rawit terus merangkak naik di sejumlah pasar tradisional di Situbondo. Saat ini mencapai Rp.60 ribu hingga mencapai Rp 70 ribu perki logram.
Ironisnya, seiring dengan pedasnya harga cabai rawit itu, justru dibarengi dengan maraknya aksi pencurian cabai di areal persawahan milik para petani di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo.
Bahkan, dalam satu malam, puluhan petani di Desa Jatisari, mengaku kehilangan cabai di areal persawahan miliknya, yakni berkisar antara 5-10 kilogram setiap malamnya.
Lutfi (53) Kepala Dusun Krajan, Desa Jatisari mengatakan,
diakui dalam sepekan terakhir ini, warganya mengaku banyak kehilangan cabai di di areal sawahnya.
“Para petani baru mengetahui cabai di sawahnya dicuri, setelah mereka memanen, diduga kuat pelak melakukan aksinya pada malam hari,” kata Lutfi, Senin (20/12/2021).
Menurut dia, meski para petani di desanya banyak kehilangan cabai di sawahnya, namun hingga kini, warganya belum melaporkan kasus yang dialaminya ke Polsek Arjasa, Situbondo.
“Sebetulnya, hanya satu petani yang melaporkan ke kantor desa, yakni Pak Norima, dia menuding tetangganya yang mencuri, namun karena tidak ada bukti, sehingga kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan,”kata Lutfi.
Lutfi menegaskan, untuk cabai yang dicuri dari lahan milik pak Nor cukup banyak, karena lahan tanaman cabai milik korban hampir satu hektare.
“Bahkan, dalam satu malam korban kehilangan cabai hingga mencapai hampir 25 kilogram,”bebernya.
Lebih jauh Lutfi menambahkan, karena harga cabai rawit terus merangkak naik, pihaknya menghimbau kepada warganya yang menanam cabai, untuk memantau tanaman cabai di sawahnya, sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya aksi pencurian.
“Anggap saja cabai seperti bawang merah, biasanya kalau bawang merah kan di jaga. Tetapi harapan saya semoga kasus pencurian cabai tak terulang lagi,”pungkasnya.