FaktualNews.co

Berkasnya Dinyatakan P-21, Kades Tersangka Korupsi PTSL di Situbondo Segera Dilimpahkan

Kriminal     Dibaca : 1005 kali Penulis:
Berkasnya Dinyatakan P-21, Kades Tersangka Korupsi PTSL di Situbondo Segera Dilimpahkan
FaktualNews/Fatur Bari/
Caption: Kasi Humas Polres Situbondo Iptu Achmad Sutrisno.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Setelah berkasnya dinyatakan P-21, penyidik tindak pidana korupsi (Tipikor) Polres Situbondo, akan melakukan pelimpahan
kasus dugaan korupsi PTSL, dengan tersangka Suratman selaku Kepala Desa (Kades) Banyuglugur, Situbondo.

Kasi Humas Polres Situbondo Iptu Achmad Sutrisno mengatakan, setelah mangkir pada panggilan kedua, penyidik Tipikor Polres Situbondo langsung menjemput paksa tersangka Suratman di rumahnya.

“Bahkan, setelah diperiksa secara marathon usai dijemput paksa, berkas tersangka kasus dugaan korupsi PTSL, yakni Suratman dinyatakan sudah P-21 atau sempurna,” ujar Iptu Achmad Sutrisno, Selasa (21/12/2021).

Menurutnya, karena berkas tersangka Suratman  sudah dinyatakan P-21, pihaknya akan segera melakukan pelimpahan tahap dua ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo.

“Namun, sebelum melakukan pelimpahan tahap dua, kami akan melakukan koordinasi dengan jaksa penuntut umum (JPU) Kejari Situbondo,” bebernya.

Lebih jauh Iptu Achmad Sutrisno menambahkan, rencananya  pihaknya akan melakukan pelimpahan tahap dua pada minggu ini.

“JPU Kejari Situbondo sepakat, agar pelimpahan tahap kedua dilimpahkan pada minggu depan,”pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Suratman Kepala Desa (Kades) Banyuglugur, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo dijemput paksa tim unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Situbondo, Kamis (16/12/2021).

Upaya penjemputan paksa Kades Banyuglugur, oleh penyidik unit Pidkor dibantu tim Resmob wilayah Barat Polres Situbondo di rumahnya, karena mangkir dari panggilan penyidik unit Tipikor Polres Situbondo dua kali.

Kades berusia 51 tahun itu ditangkap polisi terkait dugaan kasus korupsi Program Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di desanya pada tahun 2017 dengan kerugian negara sebesar Rp 18.3 juta.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid