FaktualNews.co

Ratusan Pelampung Didrop Dadakan, Warga Pesisir Selatan Jember Resah

Peristiwa     Dibaca : 702 kali Penulis:
Ratusan Pelampung Didrop Dadakan, Warga Pesisir Selatan Jember Resah
FaktualNews.co/hatta
Ratusan pelampung yang menumpuk di rumah warga Jember.

JEMBER, FaktualNews.co – Sebanyak 600 pelampung didrop ke rumah salah seorang warga di Dusun Tanggul Melati, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Jember.

Menurut warga, ratusan pelampung itu diserahkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperikel) Kabupaten Jember, sebagai upaya mitigasi bencana.

Namun karena terkesan mendadak, membuat warga menjadi resah dan panik. Pasalnya beredar isu di masyarakat, adanya droping ratusan pelampung itu sebagai langkah antisipasi terjadinya bencana tsunami yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Seorang warga Sholeh, mengaku kecewa dengan Pemkab Jember, karena tidak diimbangi komunikasi yang baik. Banyak warga yang mengungsi dan bersiap diri sejak Senin (20/12/2021) kemarin.

“Didropnya itu dirumah Pak Kampung ada 600 pelampung kalau dihitung. Katanya dari Disperikel dan untuk mitigasi bencana. Tapi dengan adanya tumpukan pelampung malah meresahkan warga,” kata Sholeh, Selasa (21/12/2021) sore.

Menurut Sholeh, droping ratusan pelampung itu tidak hanya di satu dusun saja. “Infonya ada di Desa Kepanjen (Kecamatan Gumukmas) juga, Desa di Kecamatan Kencong, dan Desa di Kecamatan Tempurejo,” sebutnya.

“Nah infonya di masyarakat droping (pelampung) dadakan ini, untuk antisipasi Tsunami. Jadinya warga resah dan ada yang sudah mengungsi. Warga lainnya juga ada yang bersiap mengungsi sejak kemarin,” sambungnya.

Droping ratusan pelampung itu, lanjut pria dari LSM Mina Bahari ini, berasal dari program pengadaan pelampung pada zaman Mantan Bupati Faida.

“Tapi gambar bupati nya diklentek (disobek, red), dan langsung diserahkan begitu saja,” katanya.

“Mestinya kalau niat baik untuk warga, diberikan kejelasan. Tapi yang terjadi malah kepanikan. Ini tidak benar. Mungkin nanti dari Pemkab bisa lebih bijaksana,” sambungnya.

Terpisah Kabid Sumber Daya Disperikel Jember Tigo Dewanto membenarkan adanya droping 600 pelampung itu. Menurut Tigo, droping ratusan pelampung itu diperuntukkan bagi pelaku usaha perikanan di wilayah pesisir selatan Kabupaten Jember.

“Iya benar (droping pelampung), sesuai SK yang Disperikel dulu. Untuk pelaku usaha perikanan dan upaya mitigasi bencana,” kata Tigo melalui sambungan telepon.

Disinggung tentang warga yang menjadi resah karena ada isu persiapan datangnya tsunami, Tigo enggan enggan berkomentar banyak.

“Wah saya tidak tahu (jika sampai membuat resah warga). Katanya sih tadi kejadiannya (soal keresahan warga). Tapi sebenarnya itu program (Pemkab Jember) yang lama,” ucapnya.

Ditanya alasan kenapa baru dilakukan droping mendadak dan sekarang, Tigo berdalih karena banyak jumlah pelampung yang harus diserahkan.

“Sehingga baru sekarang diserahkan. Apalagi kemarin-kemarin ada Covid, juga masih ada kegiatan pemberian bantuan bansos. Setelah selesai semua, baru kita menyerahkan pelampung itu,” ungkapnya.

“Untuk yang mendapatkan pelampung, ya di wilayah pesisir itu. Dari Kecamatan Kencong sampai Tempurejo. Khusus bagi pelaku usaha perikanan, bukan untuk masyarakat,” sambungnya.

Masing-masing wilayah, katanya, jumlahnya tidak sama. “Tapi untuk di Kecamatan Gumukmas itu, di Desa Jeni,” ucapnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah