LUMAJANG, FaktualNews.co – Gunung Semeru berketinggian 3676 mpdl kurun 12 jam terakhir dari pengamatan terlihat adanya api diam puncak. Pengamatan visual gunung terlihat jelas meskipun asap kawah tidak tidak teramati.
Hal ini disampaikan petugas pengamatan Gunungapi Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Mukdas Sofian.
Mukdas juga menyampaikan hasil pengamatan meteorologi cuaca cerah, angin berembus sedang ke timur laut dengan suhu udara 23 celsius. Namun di periode sebelumnya suhu udara 23-28 celsius.
“Meteorologi cuaca cerah. Angin bertiup sedang ke arah timur laut. Suhu udara 23 celsius,”kata Mukdas, Selasa (28/12/2021).
Sementara itu hasil catatan seismograf Semeru kegempaan letusan terjadi 1 kali, amplitudo 10 mililiter, durasi 50 detik. Sedangkan guguran terjadi 3 kali, amplitudo 1-5 mililiter, durasi 40-45 detik dan hembusan terjadi 2 kali, amplitudo 2-5 mililiter, durasi 40-50 detik.
“Letusan 3 kali, amplitudo 1-5 militer, durasi 40-45 detik, hembusan 2 kali, amplitudo 2-5 mililiter, durasi 40-50 detik,”ucap Mukdas.
Pihaknya berharap rekomendasi yang dikeluarkan ditaati masyarakat. Hal ini mengingat ancaman bahaya gunung tertinggi di Jawa ini masih berpeluang besar menjadi.
Ditambahkan Mukdas, agar warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),”pungkas Mukdas.