BLITAR, FaktualNews.co – Dawet biasanya indentik dengan rasa manis dan segar. Namun di Pasar Cungkup, Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorjo, Kabupaten Blitar ada dawet yang jualnya sampai tiga generasi dan buka sejak 55 tahun lalu atau tepatnya tahun 1966.
Dawet gempol terbuat dari paduan ketan, gempol dari tepung beras, jenang ditambah dengan cendol sagu dipadu dengan santan dan gula aren lalu kue lapis. Dawet yang satu ini menjadi kuliner khas desa Ngrendeng. Meski sudah bertahun-tahun berjualan, dawet ini bisa dinikmati dan di jumpai hanya lima hari sekali saat hari pasaran di Desa Ngrendeng.
Pasalnya jika tidak hari pasaran atau pas hari P ahing. Dawet Gempol ini tidak jualan karena pasar tidak beroprasi dan terlihat sepi pedagang. Berjualan sejak pukul 05 00 WIB sampai pukul 08 00 WIB. Dawet gempol ini ludes di serbu pembeli.
Salah satu anak dari penemu dawet gempol sekaligus penerus dawet gempol warga Desa Ngrendeng, Watini mengatakan, dia generasi ketiga meneruskan dagangan dawet gempol almarhum ibunya. Namun jualnya setiap pasar hari Pahing saja.
“Ya kalau ramai ya ramai, pasalnya buka hanya di setiap pasaran yaitu Pahing. Namun yang lebih ramai dari dulu kalau akhir tahun seperti ini Natal dan Tahun Baru,”kata watini Selasa 28/12/2021).
Dia menambahkan, dulu hanya ibu saya yang jual. Namun setelah ibunya meningal, sekarang banyak yang jual di pasar Cungkup Desa Ngrendeng ini. Namun karena pelanggan sudah tahu yang pasti pembeli tetap datang ke lapak dawet gempol Watini. Karena terkenal dengan mbah gempol.
“Ya saya pertahankan jualan dawet gempol ini, karena sudah turun temurun, apalagi dawet ini bisa dijumpai hanya di pasar Cungkup setiap Pahing,” ujarnya
Sementara, Agus salah satu pelangan dawet gempol mengaku, dawet gempol ini kuliner khas desa Ngrendeng. Dia bisa menikmati hanya setiap lima hari sekali. Jadi kalau bisa kuliner yang belum diketahui banyak orang ini harus dilestarikan jangan sampai punah. Karena sudah dikenal sejak Agus masih kecil.
“Saya warga sini, tapi setiap pasaran Pahing saya pasti beli dawet gempol. Pasalnya hanya bisa dinikmati setiap lima hari sekali,” ungkapnya
Nah anda penasaran dengan kuliner yang satu ini. Pasalnya kuliner dawet gempol ini Cuma seharga Rp 2 ribu perporsi, lengkap dengan paduan kue lapis, jenang, gempol, cendol sagu, ketan dan santan, kuliner yang satu ini hanya bisa dijumpai di pasar perbatasan antara Malang dan Blitar. Yaitu pasar Cungkup Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorjo, Kabupaten Blitar.