SURABAYA, FaktualNews.co – Tak hanya Dumbo, si anak gajah berusia dua tahun yang mati di Kebun Binatang Surabaya (KBS), seekor orang utan betina bernama Damai, diketahui juga mati di bulan November 2021 lalu. Artinya, sebelum Dumbo, KBS lebih dulu kehilangan Damai tapi tidak dipublikasikan.
Kematian orang utan berusia 10 tahun itu juga dibenarkan Humas KBS, Agus Supangat. “Ada dua satwa KBS yang mati. Pada bulan November orang utan mati dan sudah dilaporkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, tetapi tidak dipublikasi dan baru ini saya informasikan,” ungkapnya, Selasa (28/12/2021).
Kebijakan – untuk mempublikasikan juga kematian Damai — tersebut, lanjut Agus, juga menindaklanjuti rekomendasi Balai BKSDA Jatim. “Damai (orang utan) mati dikarenakan gangguan jantung dan fungsi hati,” jelasnya.
Saat ini, masih kata Agus, bekas kandang orang utan yang mati sudah diisi hewan lain. Tapi sebelum diisi hewan lain, kandang tersebut dibersihkan lebih dulu dengan penyemprotan.
Sayang, saat ditanya soal apa saja yang perlu dievaluasi di KBS terkait kematian dua satwa koleksinya, Agus masih enggan membebernya. “Nanti menunggu hasil tim evaluasi dulu nggih,” elaknya.
Sebelumnya, ramai diberitakan soal anak gajah bernama Dumbo mati di KBS hingga menjadi sorotan anggota DPRD Surabaya.
Tak cukup investigasi lapangan, Komisi B DPRD Surabaya juga menggelar hearing untuk mengungkap penyebab kematian Dumbo.
Bahkan, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno saat hearing, Senin kemarin (27/12/2021), menyebut, ada yang disembunyikan oleh pihak KBS.
“Di sini kami menilai kurangnya keterbukaan pimpinan direksi KBS dalam menginformasi kepada publik terkait kematian Dumbo,” ungkap Anas.
Ia juga mengatakan, keterbukaan informasi sangat diperlukan agar tidak ada berita yang simpang siur, atau terkesan menutup-nutupi. “Pada prinsipnya, jika ada satwa yang mati agar segera disampaikan ke publik itu utama,” tegasnya. Ozi