FaktualNews.co

Dianggap Gulma, Eceng Gondok Disulap Wiwit Menjadi Souvenir Berkelas Dunia

Kewirausahaan     Dibaca : 839 kali Penulis:
Dianggap Gulma, Eceng Gondok Disulap Wiwit Menjadi Souvenir Berkelas Dunia

SURABAYA, FaktualNews.co – Eceng gondok bisa juga disebut gulma karena tumbuhan ini dikenal sangat dominan dan mengancam keberlangsungan ekosistem air. Tapi tidak bagi Wiwit Manfaati (54), warga Jalan Kebraon Indah Permai Blok D 45, Surabaya.

Oleh Wiwit, tumbuhan yang memiliki daun lebar, tebal, mengkilap, dan bisa mengapung di permukaan air ini disulap menjadi tas atau souvenir menarik lainnya dengan harga jual tinggi.

“Tas eceng gondok buatan saya sudah menjadi souvenir untuk tamu-tamu penting di Pemkot Surabaya, termasuk tamu dari manca negara,” aku Wiwit kepada FaktualNews.co, Kamis (30/12/2021)

Wiwit menceritakan awal mula membuat tas berbahan eceng gondok hingga menjadi langganan Pemkot Surabaya untuk souvenir bagi tamu-tamu penting.

Awalnya, kata Wiwit, ia iseng mengikuti pelatihan kerajinan yang digelar Persatuan Istri Purnawirawan TNI-Polri yang dikhususkan untuk keluarga miskin (Gakin) di sekitaran rumahnya.

Kemudian Wiwit mencoba membuat tas dari eceng gondok, serta beberapa perabotan rumah tangga lainnya. Di luar ekspektasi, ternyata karyanya itu banyak diminati para tetangganya. Namun perempuan 54 tahun itu tak menjualnya karena semuanya diberikan cuma-cuma alias gratis.

Seiring perjalanan waktu, tas hasil kerajinan tangan Wiwit ini pun sampai ke telinga Pemkot Surabaya dan meminta mempresentasikan kerajinan berbahan eceng gondok.

Alhasil, pengurus PKK Kota Surabaya pun tertarik dan meminta Wiwit mengikuti pameran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Gramedia Expo.

Wiwit pun sukses dengan tas eceng gondoknya. Bahkan, produknya itu kini merambah pasar luar negeri semacam Korea Selatan, Arab Saudi, Australia, serta beberapa negara lainnya.

“Saya menjual tas eceng gondok olahan saya ini Rp 200-250 ribu. Omset dari penjualan tas dari eceng gondok ini, atau jenis kerajinan lainnya sekitar Rp 10-20 juta/bulan,” ucapnya.

Selain sibuk dengan produknya, sekarang Wiwit kerap diundang untuk menjadi mentor di berbagai pelatihan kerajinan tangan yang digelar beberapa instansi pemerintahan maupun swasta.

“Sekarang saja dapat undangan dari Bank Mandiri Cabang Ponorogo untuk memberikan pelatihan,” pungkasnya.

Sekadar tahu, eceng gondok termasuk gulma air yang tumbuh liar di perairan. Ia tumbuh menyebar seperti bentuk tikar padat mengambang di atas air.

Karena sistem akarnya yang komplek, eceng gondok dianggap tumbuhan pengganggu navigasi perahu, serta bisa menyumbat kanal air.

Selain itu, ekosistem air juga terganggu karena bisa mengurangi penetrasi cahaya, serta oksigen dan nutrisi lainnya ikut larut. Ozi

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Andrian