SURABAYA, FaktualNews.co – Tingkat keterisian atau okupansi hotel di Jawa Timur saat libur natal dan tahun baru di bawah target. Dari 90 persen yang diharapkan, okupansi hotel saat ini masih 65 persen.
Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Jatim Dwi Cahyono mengungkapkan, tingkat okupansi hotel di wilayahnya selama sebulan terakhir ini berada di ambang 65 persen. Dan angka tersebut tak kunjung meningkat meski telah memasuki masa liburan.
“Ya sekarang, Desember itu rata-rata 65 persen,” ujar Dwi Cahyono, Kamis (30/12/2021).
Namun ia mengatakan, biasanya okupansi hotel akan meningkat pada saat malam pergantian tahun baru nanti. Yakni tepat pada tanggal 31 Desember 2021.
Menurut Dwi, anjloknya tingkat hunian hotel di Jawa Timur akibat pemerintah labil dalam mengeluarkan kebijakan mencegah penyebaran Covid-19. Sehingga wisatawan ragu-ragu untuk menghabiskan malam pergantian tahun baru di hotel.
Dimana saat itu kata dia, awalnya pemerintah melarang masyarakat melakukan perjalanan ke luar kota melalui penerapan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia. Namun akhirnya kebijakan ini batal.
“Itu faktor yang memengaruhi okupansi hotel seperti ini,” katanya.
Para pengusaha hotel pun pasrah dengan kondisi ini. Ia mengatakan hotel di Jawa Timur kini hanya mengandalkan wisatawan lokal yang langsung datang menginap tanpa booking terlebih dahulu.
“Sebetulnya langkah kreatifnya dengan membuat event beberapa kegiatan, tapi kalau itu tidak diperkenankan ya kita menunggu working desk. Tamu staycation dan working desk,” lanjutnya.
Pihaknya berharap agar pemerintah membuat aturan yang tegas ketika memasuki masa liburan, tidak berubah-ubah dan dadakan. Termasuk soal persyaratan masyarakat dalam melakukan perjalanan juga jangan berubah-ubah. Sehingga jumlah okupansi hotel bisa diperbaiki.
“Karena kalau mendadak begitu kan orang jadi bingung mau berlibur. Harapan berikutnya ya pandemi ini berakhir, kasus tidak meningkat,” tutupnya.
Berdasar data yang diperoleh FaktualNews.co, tingkat okupansi hotel di Jawa Timur per tanggal 28 Desember 2021 menyebutkan, tertinggi diraih oleh Sidoarjo sebesar 75 persen. Kemudian di bawahnya terdapat Kabupaten Tuban sebesar 66,3 persen.
Untuk Kota Surabaya, Malang, Tulungagung dan Banyuwangi memiliki tingkat okupansi sebesar 60 persen. Sedangkan Pasuruan dan Kediri, tingkat hunian kamar sebesar 57 dan 55 persen.
Sementara kota jujugan wisata seperti Kota Batu okupansi hotel di bawah 50 persen. Yakni hanya 40 persen. Begitu pula dengan daerah lain di Jawa Timur, sampai terendah Madiun dan Nganjuk sebesar 35 persen.