FaktualNews.co

Siswa di Jombang Meninggal Usai Vaksin, Proses Skrining Dipertanyakan

Kesehatan     Dibaca : 578 kali Penulis:
Siswa di Jombang Meninggal Usai Vaksin, Proses Skrining Dipertanyakan
FaktualNews/Diana Kusuma/
Caption : Kegiatan vaksinasi anak di salah satu SDN di Jombang. Diana Kusuma

JOMBANG, FaktualNews.co – Dua anak Sekolah Dasar (SD) di Jombang dikabarkan meninggal usai jalani vaksinasi covid-19 beberapa waktu lalu, dugaan tidak dilakukannya skrining kesehatan dengan benar menimbulkan pertanyaan.

Skrining kesehatan merupakan prosedur penting yang harus dijalani orang yang akan menerima vaksin, agar memastikan dalam kondisi sehat dan siap divaksin, serta memberikan informasi riwayat kesehatan calon penerima vaksin sehingga langkah tersebut menjadi salah satu indikator apakah vaksin dapat diberikan atau tidak.

Selain dua anak warga Kecamatan Jogoroto dan Kecamatan Mojowarno yang meninggal usai menjalani vaksin, informasi berkembang bahwa terdapat beberapa anak lainnya sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Jombang dengan gejala demam, bekas vaksin bengkak, hingga bentol-bentol merah.

“Anak saya menjalani vaksin sinovac di tanggal 22 Desember 2021, awalnya demam dan panas, saya kasih paracetamol dan saya periksakan, tapi lama-lama muncul bentol-bentol di punggung dan merata, tahu kejadian ada yang meninggal saya langsung bawa anak saya ke rumah sakit,” ungkap salah satu orang tua yang saat ini anaknya menjalani perawatan, Sabtu (1/1/2022).

Berdasarkan yang dialami anaknya, sumber mengatakan bahwa sempat mempertanyakan skrining kesehatan dalam proses menjalani vaksinasi saat itu.

“Saya sempat tanya ke petugasnya, anak saya sebelum vaksin apakah ada skrining kesehatan? Dijawab iya ada. Tapi saat saya tanya anak saya, saya juga tidak tahu pasti, dia bilang hanya ditembak saja (termogun),” katanya.

Melalui kejadian tersebut dirinya sempat menyesal tidak dapat mendampingi anaknya saat vaksinasi jika berujung demikian, karena jika berpatokan pada skrining kesehatan anak, pihak orangtua yang lebih memahami kondisinya.

“Saat itu bilangnya hanya dari pihak Guru sudah cukup, disuruh nyiapin anaknya kayak disuruh sarapan gitu aja. Kalau tahu begini waktu itu mending saya datang waktu itu, ditambah saat ini panik setelah ada yang meninggal,” jelasnya.

Hal tersebut tentunya berbeda dengan kegiatan vaksinasi yang dilakukan di beberapa SDN di Jombang yakni SDN Jombatan 4 dan SDN Jombatan 5 yang anak didiknya ditemani orang tua saat vaksinasi berlangsung pada Selasa (21/12/2021).

Terkait dengan riwayat kesehatan anak, sumber mengatakan dalam kurun dekat ini anaknya tidak menjalani perawatan apapun hanya saja dulu sempat mempunyai sakit.

“Kalau sekarang gak ada riwayat sakit, tapi dulu pernah asma waktu masih kecil, kalau itu jadi faktornya saya tidak tahu. Beberapa anak lain juga vaksin, tapi hanya panas-panas tidak seperti yang saat ini dirawat,”ujarnya sumber.

Akibat kejadian yang menimpa anaknya usai menjalani vaksin covid-19 membuat sumber jera jika vaksin kembali diberikan.

“Bisa dibayangkan sendiri dengan yang dialami sekarang, pastinya takut kalau ada vaksin lagi,” imbuhnya.

Sementara itu terkait dengan kejadian yang dialami beberapa anak di Jombang usai vaksin, Bupati Jombang berencana menggelar konferensi pers, namun hingga saat ini belum terlaksana.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid