Terkait Meninggalnya Anak dan Dirawat Pasca Vaksin di Jombang, Ini Kata Kadinkes dan KIPI
JOMBANG, FaktualNews.co- Terkait kejadian anak meninggal dan dirawat usai menjalani vaksinasi Covid-19 di Jombang. Akhirnya Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Pokja KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Jombang, angkat bicara.
Pada konferensi pers Senin (3/1/2022), Pemerintah Kabupaten Jombang diwakili dinas terkait tersebut mengaku telah berkoordinasi dengan Dinkes Jawa Timur, KIPI Jawa Timur, hingga KIPI nasional atas peristiwa yang terjadi pada sejumlah anak setelah menjalani vaksin Covid-19.
Diungkapkan anggota pokja KIPI Jombang, dr soewarsi, menurutnya yang terjadi pada beberapa anak di Jombang tidak ada kaitannya dengan vaksinasi yang dimaksud.
“Setelah melakukan audit bersama Komda dan Komnas KIPI, bahwa kasus meninggal dan dirawatnya anak di RSUD Jombang tidak ada keterkaitan dengan vaksin,”katanya pada Senin (3/1/2022).
Dokter Soewarsi menambahkan, jika kematian pertama anak di Kabupaten Jombang pasca vaksinasi disimpulkan tidak terkait dengan vaksin karena hasil investigasi terhadap kronologis pasien tidak menunjukkan adanya anafilaktik syok akibat vaksin. Kesimpulan tersebut didasarkan pada fakta obyektif rentang waktu antara pemberian vaksin dan penurunan kesadaran pasien yang terlalu panjang untuk bisa diklasifikasikan sebagai anafilaktik syok akibat vaksin.
“Kedua, studi literasi tidak menunjukkan peningkatan tekanan pembuluh darah di dalam otak (Tekanan Intrakranial/TIK) sebagai efek samping vaksin Pfizer. Sehingga sangat sulit untuk mengkaitkan kasus tersebut dengan vaksinasi,”imbuhnya.
Hal tersebut diungkapkannya sama halnya terjadi kepada anak kedua yang meninggal usai vaksin yang dikarenakan mengalami pendarahan yang masif.
“Kasus anak yang mengalami kejang pasca imunisasi yang terjadi di Kabupaten Jombang juga disimpulkan sebagai kasus kejang yang tidak berkaitan dengan vaksin. Penelusuran terhadap riwayat penyakit terdahulu pasien didapati ada riwayat kejang pada pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan RSUD Kabupaten Jombang juga membuktikan bahwa ada penyebab lain yang menyebabkan yang bersangkutan mengalami kejang,”jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinkes Jombang, drg Budi Nugroho mengajak masyarakat agar menjaga kondusifitas.
“Mari bersama menjaga situasi dan kondisi di Jombang tetap baik, aman dan terkendali dengan terus meningkatkan cakupan vaksinasi,”ungkapnya.
Budi meminta orangtua tidak khawatir untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada anak atau peserta didik di sekolah dan menjamin petugas telah berkompeten.
“Kepada para orang tua diharap tidak segan-segan dan tidak perlu khawatir untuk mengajak anaknya ikut vaksinasi. Karena vaksinasi merupakan salah satu bagian penting dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19, petugas vaksinasi di Puskesmas merupakan tenaga yang kompeten dan terlatih,”tandasnya memungkasi.