FaktualNews.co

Perampok Bertopeng di Jember, Resahkan Warga

Kriminal     Dibaca : 741 kali Penulis:
Perampok Bertopeng di Jember, Resahkan Warga
FaktualNews.co/Hatta.
Korban perampokan bertopeng di Jember.

JEMBER, FaktualNews.co – Perampok bertopeng beraksi di Kabupaten Jember. Diketahui ada dua kejadian yang sama, menyasar wilayah Kecamatan Gumukmas, Jember.

Terkait aksi perampokan bertopeng itu, diduga dilakukan tiga orang pelaku. Peristiwa perampokan itu, terjadi pada Jumat (5/1/2022) dini hari pukul sekitar 23.30 WIB.

“Perampok itu jumlahnya ada tiga orang, pakai topeng semua. Merampok rumah saya, dan kejadian sekitar 30 menitan,” kata Maskur (41) warga Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Jember, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (9/1/2021).

Dalam melakukam aksinya, kata Maskur, para perampok masuk dalam rumah dengan mencongkel jendela kamar tidur depan rumah.

“Setelah itu masuk kamar ibu mertua saya yang tidak dikunci,” katanya.

“Bahkan saat masuk, ibu mertua saya dikalungi celurit untuk kemudian membangunkan saya dan istri di kamar sebelahnya,” sambung Maskur.

Pelaku dalam melakukan aksinya, dinilai sudah berpengalaman. Karena saat itu, Maskur bersama keluarga diikat dengan tali plastik, dan mengancam akan membunuh.

“Bahkan lima handphone saya diambil, tapi tidak dibawa. Katanya (menirukan ucapan perampok), agar tidak bisa menghubungi siapapun. Harta benda yang diambil, perhiasan emas seperti kalung, cincin diambil. Uang saya Rp 3,5 juta di dalam lemari kamar diambil. Diacak-acak semua isi kamar saya,” bebernya.

Tidak hanya harta benda yang diambil perampok, kata Maskur, motor Honda Vario miliknya juga dibawa kabur perampok. “Dimintai kunci kontak, dan STNK. Terus dibawa juga,” tuturnya dengan sedih.

Para pelaku perampokan itu kemudian kabur lewat pintu belakang rumah. “Kerugian ditaksir Rp 17 juta an, saya juga langsung lapor ke polisi dibantu warga,” ucapnya.

Terpisah, Kapolsek Gumukmas AKP Subagiyo membenarkan adanya aksi perampokan itu.

“Penghuni rumah yang laki-laki tangan diikat di belakang, dan perempuan diikat tangannya di depan,” ucap Subagiyo.

Dalam melakukan aksinya, kata Subagiyo, para pelaku mengancam akan membunuh korban.

“Untuk kasus yang sama, di sini sudah kejadian dua kali ini. Jumlah pelaku hampir sama, tiga orang dengan yang di Desa Mayangan,” jelasnya.

“Selanjutnya kami akan memburu pelaku dan dalam waktu singkat akan kami ungkap kasus ini,”pungkasnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin