FaktualNews.co

Dinkes Blitar Laksanakan Fogging, Antisipasi DBD dan Chikungunya

Kesehatan     Dibaca : 751 kali Penulis:
Dinkes Blitar Laksanakan Fogging, Antisipasi DBD dan Chikungunya
FaktualNews.co/Dwi Haiyadi.
Petugas Pukesmas Sanan Wetan, Kota Blitar saat melakukan fogging.

BLITAR, FaktualNews.co – Musim hujan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya menyerang warga Kota Blitar. Guna mengantisipasi penyakit tersebut, pihak Dinas Kesehatan Kota Blitar, melaksanakan fogging (pengasapan) basmi sarang nyamuk.

Kini, chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) sudah menyerang warga wilayah Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Di kecamatan tersebut dilaporkan ada dua warga yang terkena DBD dan tujuh terkena chikungunya.

“Temuan kasus DBD dan chikungunya ini warga meminta agar dilakukan fogging oleh Puskesmas Sananwetan. Warga merasa resah karena ada temuan kasus DBD dan Chikungunya. Kemudian mereka meminta untuk dilakukan fogging,” kata Koordinator Kader Jumantik Kelurahan Sananwetan, Siti Nurhasanah Rabu (12/1/2022).

Dia menjelaskan, warga yang terkena DBD maupun chikungunya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Kendati begitu, setelah dilakukan fogging warga diminta untuk meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).  Serta  menjaga kebersihan lingkungan ketika memasuki musim hujan.

“Fogging itu sifatnya hanya membunuh induk nyamuk. Sementara jentik dan telurnya tidak. Untuk itu kami meminta agar warga meningkatkan PSN. Kami sudah meminta ketua RT untuk menggalakan kerja bakti membersihkan lingkungan saat musim hujan,” katanya.

Sementara itu, Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, Trianang Setiawan mengatakan, selama 12 hari pertama di tahun 2022 ada sebanyak dua laporan kasus DBD ke Dinas Kesehatan. Sementara pada desember 2021 lalu ada sebanyak17 kasus.

Sedangkan untuk chikungunya pihaknya menerima laporan tujuh kasus yang terjadi di Kecamatan Sananwetan.

“Faktor cuaca ini memang membuat kasus naik karena kalau tidak musim hujan hanya ada sekitar 4 kasus perbulannya,” jelasnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin