SURABAYA, FaktualNews.co – Seragam Satpam mirip polisi rencana bakal diganti warna menjadi lebih terang atau krem. Petugas Satpam di Surabaya memberikan beragam komentar.
Ada yang keberatan dan tak sedikit pula yang setuju atas kebijakan tersebut.
Seperti yang disampaikan Pramujiat (35), petugas Satpam pabrik di kawasan SIER Kota Surabaya. Ia mengaku baru saja menjahitkan kain warna cokelat untuk dijadikan kemeja Satpam karena dari perusahaan tempat ia bekerja hanya menjatah satu setel seragam.
“Inikan seragam masih baru toh, kita kan juga baru jahitkan kain buat baju juga. Kalau mau diubah begini kan aduh, ini baju mubazir akhirnya,” ucap Pramujiat, Senin (17/1/2022).
Pramujiat mengaku, untuk membeli setelan seragam Satpam mirip polisi dirinya harus rela merogoh kocek pribadi sekitar Rp 500 ribu. Itupun kata dia, belum termasuk sepatu hingga perlengkapan lain seperti emblem dan sabuk.
Sehingga dengan adanya rencana Polri ini, tentu sangat memberatkan dirinya.
“Ini saja belum selesai jahitnya, kok mau ganti lagi,” gerutu Pramujiat.
Mengenai alasan Polri bahwa merubah warna seragam Satpam agar tidak menciptakan kebingungan masyarakat karena mirip dengan polisi. Pramujiat lantas berpendapat alangkah sebaiknya dikembalikan ke peraturan lama. Yakni warna seragam Satpam biru putih (PDH) atau setelan biru (PDL).
Ia mengatakan, dengan kembali ke seragam lama, para anggota Satpam bisa memanfaatkan seragam yang selama ini disimpan. Selain itu, Satpam juga merasa mempunyai identitas tersendiri.
“Saya pribadi lebih sreg yang biru-biru itu, kita punya identitas sendiri gitu loh. Kita ini (kalau pakai seragam mirip polisi) kadang-kadang dilecehkan, oalah ternyata Satpam (dikira polisi) sering digitukan,” lanjutnya.
Berbeda dengan Pramujiat, rekan seprofesi namun dari perusahaan berbeda, Rohman (49), justru mengaku senang dengan seragam mirip polisi seperti sekarang ini. Dia mengatakan Satpam merupakan mitra Polri yang memiliki kewenangan hampir sama dengan polisi, namun terbatas. Sehingga wajar apabila warna seragam Satpam dibuat mirip dengan polisi.
Lalu ia menambahkan, jikalau pun nanti Polri memang mengharuskan Satpam mengganti warna seragam menjadi krem. Dirinya bilang tentu mendukungnya. Toh kata dia, segala kebutuhan pengadaan seragam disediakan oleh perusahaan.
“Seragam kita kan ditanggung perusahaan langsung, kalau itu mau diganti ya silahkan,” ucapnya.
Senada dengan Rohman, anggota Satpam sebuah koperasi di bilangan Jemursari Kota Surabaya, Taufik (38), juga menyampaikan dukungan kepada Polri terkait wacana perubahan warna seragam satuannya.
Lagi-lagi, Taufik juga mengaku tidak menanggung rugi atas perubahan seragam Satpam karena tanggung jawab perusahaan.
“Kalau itu lebih baik, ya enggak apa-apa. Karena seragam seperti sekarang kan sama dengan Polri,” katanya.
Seperti diketahui, Mabes Polri baru-baru ini mengumumkan niatnya untuk mengubah kembali seragam Polri menjadi lebih terang dari biasanya.
Polri beranggapan, rencana perubahan warna seragam Satpam itu dilakukan karena terlalu mirip dengan warna seragam polisi sehingga menyebabkan masyarakat kebingungan dan sulit membedakan antara Satpam dan polisi.
Selain itu, perubahan dilakukan agar Satpam memiliki identitas sendiri sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas.
Kendati demikian, kebijakan tersebut masih dikaji sehingga belum tahu kapan persisnya perubahan warna seragam Satpam benar-benar diberlakukan.