JOMBANG, FaktualNews.co – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam kunjungannya ke Jawa Timur menyempatkan diri ke Jombang menuju pondok pesantren Tebuireng, dan Tambakberas, Jumat (21/1/2022).
Orang nomor satu Jabar tersebut tengah melakukan perjanjian kerjasama dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah terkait dengan urusan perdagangan dan UMKM. Kang Emil sapaan akrabnya juga sengaja mengunjungi dua pondok pesantren milik pendiri dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang guna menyambung tali sejarah yang dimiliki dalam keluarganya dan Jabar.
“Jadi kunjungan saya terkait perjanjian kerjasama, setelah itu tentunya saya ingin mengunjungi dan ziarah ke sejarah asal usul NU, dimana saya juga bagian dari pesantren NU di Jabar. Kakek saya pengurus dan panglima hizbulllah pada jamannnya. Menyambung tali sejarah itu penting, jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah,” katanya saat di Tebuireng, Jumat (21/1/2022).
Selain penguatan nilai sejarah yang dalam hal ini tentang NU, dirinya juga berpesan agar narasi sejarah tersebut tidak dihilangkan dari pendidikan formal.
Kedatangan Kang Emil di Tebuireng sebelum melanjutkan perjalanannya ke Tambakberas, dirinya sempat mengungkapkan adanya hubungan emosional dengan salah satu tokoh agamanya yakni Almarhum Gus Sholahuddin.
“Ada hubungan pribadi dengan Gus Sholahudin yang pernah datang ke Bandung dan mendoakan saya, barusan juga rada terharu karena belum sempat datang takziyah saat berpulangnya, jadi sekarang bisa agak lega kira-kira begitu dan mudah-mudahan menguatkan Jabar – Jatim dari NU menjadi obor menjaga NKRI,” ungkapnya.
Tak lupa bahwa dalam kedatangannya ke Tebuireng, Kang Emil juga mendapatkan pesan dari pimpinan pesantren agar tetap menjaga silaturahmi, begitupun dakwah tentang keislaman.
“Pesannya tadi agar menguatkan silaturahim, jangan berhenti. Ditambah lagi sekarang minat yang nyantri adalah dari anak-anak sendiri karena internet, dan digital dakwah kini menjadi naik pesat,” terangnya.
Disinggung mengenai rencananya diajang tahun 2024 sebagai Capres ataupun Cawapres, dirinya memilih tak berkomentar banyak dengan gaya bercandanya.
“Itu mah gak bisa dihindari, saya diam ditanya tentang capres, kemana ditanya, silahkan ditafsirkan saja, hanya saja saya tadi menceritakan konteks sejarahnya,” ujar Kang Emil.