Sisa Bambu di Tangan Imam Disulap Menjadi Kerajinan Bernilai Ekonomis
KEDIRI,FaktualNews.co – Sisa batang pohon bambu yang tak terpakai, di tangan Imam Suhadi, perajin asal Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, bisa menjadi barang kerajinan bernilai ekonomis tinggi. Sebab dirinya akan menyulap sisa batang bambu dijadikan aneka kerajinan seperti tempat jajanan, topi, songkok, besek sanggan hingga kap lampu.
Ketrampilan dan keahlian menganyam bambu didapat Imam Suhadi saat dirinya di Banyuwangi pada 2007 silam. Ia menggeluti kerajinan anyaman bambu sejak 15 tahun yang lalu.
“Awalnya saya prihatin karena banyak potongan bambu yang dibuang di tempat sampah lingkungan saya. Kemudian saya ambil dan coba saya buat kerajinan anyaman,” kata Imam Suhadi, Sabtu (22/01/2022).
Meski sempat berhenti membuat aneka kerajinan dari anyaman bambu karena terdampak pandemi Covid-19, namun kini usahanya sudah kembali bangkit.
“Alhamdulillah, meski sempat berhenti memproduksi akibat pandemi, namun kini usaha ini kembali berjalan. Selain memasarkan hasil kreasi dengan mengikuti pameran-pameran, kami juga memasarkan lewat media social,” tambah Imam.
Dalam sehari Imam mampu membuat sekitar 10 sampai 15 buah aneka kerajinan dari anyaman bambu.
“Untuk membuat aneka kerajinan dari bambu, awalnya sisa bambu yang tidak terpakai dipotong sesuai ukuran. Selanjutnya dibelah tipis-tipis dan dianyam dan dirangkai serta dibentuk berbagai hiasan,” lanjut Imam.
Untuk harga hasil karya kerajinan dari anyaman bambu, Imam membandrol mulai dari harga Rp 20 ribu sampai Rp 150 ribu. Dipaparkan Imam, untuk besek hantaran biasa dibandrol hanya Rp 20 ribu, besek hantaran warna Rp 45 ribu, topi atau songkok dan rantang susun dihargai Rp 45 ribu, sedangkan satu set tempat jajanan Rp 75 ribu. “Untuk kap lampu dihargai Rp 150 ribu.
Imam juga berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah supaya hasil usahanya bisa berkembang. “Kami berharap ada perhatian atau bimbingan dari instansi terkait, yang membantu proses pemasaran, sehingga usahanya mampu berkembang.”harap Imam Suhadi.