MOJOKERTO, FaktualNews.co – Polisi memeriksa dua orang saksi terkait kematian Erfando Ilham Nainggolan (20) di jalur pendakian Gunung Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Dua orang saksi tersebut merupakan teman dari korban asal asal Bulak Banteng, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.
“(Saksi) itu temannya yang sekaligus saat itu memberikan pertolongan,” kata Kapolsek Trawas, AKP Didik Setiawan dihadapan wartawan di RSUD prof dr Soekandar, Minggu (23/1/2022).
AKP Didik Setiawan, belum bisa memastikan penyebab meninggalnya korban karena masih dalam pendalam Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim ) Polres Mojokerto.
“Sementara sampai saat ini penyebab kematiaan belum kita ketahui. Saat ini masih didalami oleh Satreskrim Polres Mojokerto,” ungkapnya.
Hasil dari pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun, terdapat luka ringan pada bagian kaki korban. AKP Didik menyebut korban sempat terjatuh tiga kali saat mendaki.
“Ada lecet-lecet saja, di kaki dan di lutut, karena korban sempat terjatuh atau terpeleset. Korban terjatuh tiga kali dan kondisinya sempat drop,” tandas AKP Didik Setiawan.
Ia menjelaskan, korban bersama 19 temanya yang terdiri dari 7 panitia dan 12 peserta melakukan pendakian pada Kamis (20/1/2022).
Mereka naik dari jalur pendakian Desa Kedungudi, Trawas. Tujuan mendaki untuk melaksanakan Diklatsar dengan beberapa rangkain acara.
m”Mereka dua malam berada di Gunung Penanggungan sampai dengan tadi (22/1/2022) malam mereka mau turun,” jelas AKP Didik.
Dibertikan sebelumnya, Seorang pendaki, Erfando Ilham Nainggolan (20) tewas saat mendaki di gunung Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (22/1/2022).
Ia tergabung dalam Komunitas Pecinta Alam Ubaya (Mapaus) Adventure Training, Universitas Surabaya (Ubaya).
Usai melaksanakan Diklatsar, korban bersama rombongan turun dari puncak bayangan sekira pukul 23.00 WIB. Ditengah perjalanan korban terpeleset dan tidak sadarkan diri.
Selanjutnya korban dibopong oleh temen-teman. Namun, beberapa panitia dan temannya kuwalahan membopong korban. Mengingat jalan pendakian yang terjal. Lalu panitia meminta bantuan kepada petugas penjaga jalur pendakian Gunung penanggungan.
Saat petugas tiba, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Korban langsung di evakuasi ke pos satu. Sesampainya di pos satu korban dilarikan Puskesmas Trawas.
Tak lama berselang, kemudian korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof dr Soekandar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto dengan menggunakan mobil ambulans guna mendapat penanganan lebih lanjut.