Nasional

Kasus Omicron di Jakarta Melonjak, Puncaknya Diprediksi Maret 2022

JAKARTA, FaktualNews.co – Kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat akibat penularan virus varian Omicron.

Adapun jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta hingga Sabtu (22/1/2022) mencapai 1.313 orang.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Sebanyak 854 pasien yang terpapar varian Omicron merupakan pelaku perjalanan luar negeri dan 459 pasien tertular dari transmisi lokal.

Sementara, kasus Covid-19 secara umum bertambah 1.828 orang sehingga totalnya terdapat 877.568 kasus.

Kemudian, sebanyak 461 pasien telah dinyatakan sembuh. Ratusan orang tersebut bergabung bersama penyintas lainnya yang kini berjumlah 856.137. Namun, tingkat kesembuhan tercatat menurun jadi 97,6 persen.

Selanjutnya, tidak ada penambahan kasus kematian di DKI Jakarta. Angka kematian akibat Covid-19 ada 13.591 orang dengan tingkat kematian 1,5 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen.

Positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 5,8 persen sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen.

Melihat kondisi tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berjanji akan tetap berjuang menghadapi penularan Covid-19 varian Omicron.

Riza menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta bakal bekerja sama dengan pemerintah pusat agar dapat menekan tren peningkatan kasus yang terjadi saat ini.

Dia pun mengaku tidak ingin menganggap remeh penularan Covid-19 varian Omicron tersebut.

“Kami bersama-sama pemerintah pusat, satgas pusat, seluruh jajaran, serta masyarakat selalu bersatu dan berjuang menghadapi pandemi Covid-19 khusus varian omicron yang semakin meningkat,” ujar Riza, dikutip dari Antara, Minggu (22/1/2022).

Riza juga mengingatkan potensi lonjakan kasus penularan Covid-19 varian Omicron yang diperkirakan bakal terus terjadi sampai Maret 2022.

Dia meminta agar masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas. Dengan begitu, penularan Covid-19 varian Omicron bisa diantisipasi.

“Sudah disampaikan Pak Luhut, Pak Jokowi, BNPB, Pak Gubernur, semua. Memang ada peningkatan sampai dengan pertengahan bahkan di Maret puncaknya. Karenanya untuk menanggulanginya adalah dengan tetap berdiam di rumah,” ungkap Riza.

Dua pasien terpapar Omicron meninggal dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien yang terinfeksi varian Omicron meninggal dunia. Kasus ini pertama kalinya terjadi di Indonesia.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, kedua pasien yang meninggal memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

“Satu kasus merupakan transmisi lokal meninggal di Rumah Sakit (RS) Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan pelaku perjalanan luar negeri, meninggal di RSPI Sulianto Saroso,” sebut Nadia dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022).

Nadia mengatakan, terdapat kenaikan kasus penyebaran Covid-19 yang signifikan, yakni mencapai 3.205 kasus. Maka, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.283.453 kasus.

Ia menyebutkan hal itu merupakan implikasi dari peningkatan kasus konfirmasi Omicron.

“Di mana sejak 16 Desember 2021 hingga saat ini secara kumulatif tercatat 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia,” kata dia.