Begini Momen Wali Kota Kediri Jemput Anak Yatim Korban Covid-19 ke Sekolah
KEDIRI, FaktualNewa.co – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyempatkan diri menjemput seorang anak yatim yang ibunya meninggal akibat Covid-19 ke sekolah, Senin (24/1/2022).
Anak yatim itu adalah Qafisha Malia Rahmadani (7), siswa kelas 1 SD Banjaran 5, Kota Kediri.
Wali Kota awalnya berkunjung ke rumah orang tua Qafisha, namun si anak belum pulang karena ayahnya terlambat menjemput.
Memang sudah satu pekan ini, sang ayah, Arie Prasetya Wibawa tidak bisa menjemput sang anak tepat waktu. Sedangkan kakaknya, Bagas Ridho Prasetyo (14), pelajar kelas 1 SMP Negeri 5 Kota Kediri sedang sakit.
Saat menjemput Qafisha, wali kota sekaligus menyerahkan bantuan CSR (corporate social responsibility) dari Bank Jatim berupa buku tabungan masing-masing dengan saldo Rp 1 juta ke Qafisha, Bagas (kakak) dan Ahmad Fadli Prasetyo (5 bulan/adik).
“Ini saya menyalurkan CSR Bank Jatim Cabang Kediri yang diberikan pada 271 anak yatim korban Covid-19. Nanti dari Pemkot Kediri akan meneruskan untuk mengisi saldo buat tunjangan kehidupan mereka dan biaya pendidikan sampai mereka lulus SMA/SMK,” jelas Abdullah Abu Bakar.
Menurut Wali Kota, terdapat 266 anak yang terus akan disantuni. Sementara 3 anak terhitung dari keluarga mampu dan 2 anak lainnya telah pindah domisili.
“Berkat kerjasama dengan Bank Jatim, nanti kami tidak perlu lagi kasih uang cash, tapi tinggal top-up saja tabungan di rekening,” jelas wali kota.
Sementara ayah Qafisha, Arie Prasetya Wibawa meminta maaf karena terlambat menjemput anaknya ke sekolah. Alasannya, dia harus bekerja menyapu jalanan terlebih dahulu, karena ia sebagai honorer Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri.
“Mohon maaf Pak Wali, saya datang terlambat menjemput Qafisha. Biasanya kakaknya yang menjemput, namun hari ini kakaknya juga sakit sehingga tidak bisa menjemput Qafisha. Sudah seminggu ini kami nitip ke tetangga rumah untuk menjemput Qafisha,” kata Arie Prasetya Wibawa.
Arie menambahkan, ia seringkali PP Kota Kediri – Pare tiga kali dalam sehari, namun akhir-akhir ini shift kerjanya tidak memungkinkan untuk bisa selalu menjemput Qafisha tiap hari.
Selain merawat Qafisha dan Bagas, Arie juga harus merawat Fadli, bayi usia 5 bulan yang ia titipkan pada ibu mertuanya.
Arie Prasetya Wibawa adalah suami dari Novi Wulandari yang telah meninggal dunia pada 7 Agustus 2021 karena terpapar Covid-19. Novi meninggal di usia 30 tahun, empat hari setelah melahirkan putra ketiganya.
Ia meninggalkan suami dan putra putri yang masih kecil yang sekarang tinggal di JL Banjaran GG Carik No 21/83, Kelurahan Banjaran, Kota Kediri, Jawa Timur.