Kuliner

Ada Sejak Zaman Penjajahan Jepang, Sate Canting Sapi di Jombang Ini Diburu Pelanggan

JOMBANG, FaktualNews.co – Bagi para pecinta kuliner bagian dalam perut sapi, wajib coba sate pecel canting (bagian dalam perut) sapi milik Mbah Khasanah di Jalan KH Mimbar Gang 2 Sambongdukuh, Kabupaten Jombang yang ada sejak penjajahan Jepang.

Terdengar aneh jika mendengar canting sapi yang biasa orang Jombang menyebut salah satu bagian dalam perut sapi, namun belakangan ini bagian itu disebut pula rahim sapi meski tidak hanya dimiliki pada sapi betina karena bagian dalam perut yang dijadikan sate ini juga ada di bagian sapi jantan.

Makanan yang tergolong sederhana namun melegenda ini mempunyai tempat tersendiri bagi penikmat kuliner. Sate ini di sajikan dengan guyuran bumbu pecel dipadu resep turun-temurun dan ditambah sayur kecambah rebus serta serundeng kelapa.

Tak hanya itu, menyantap sajian kuliner melegenda ini juga makin sedap menggunakan piring pincuk (serupa dengan alas makan) dari daun pisang menggugah selera dengan racikan bumbu yang telah lama ada.

“Dulu mbah (Nenek) saya yang pertama jualan sejak zaman Jepang dulu sekitar tahun 1937 di area pasar legi dulu, terus sekarang saya yang meneruskan,” kata Khasanah (73) pada Sabtu (29/1/2022).

Sate pecel canting/rahim sapi menjadi menu andalan di keluarganya sejak tahun 1937 dan tidak memilih bagian sapi yang lain.

“Dari dulu ya cuma itu aja, bagian canting itu saja yang dijual, gak ada gajihnya. Perawatan dan membersihkannya juga mudah,” jelasnya.

Meski menjadi salah satu kuliner yang unik, menurut Khasanah tidak lantas membuka cabang lain untuk berjualan gurih dan kenyalnya sate pecel canting sapi ini di kota santri.

“Kami tidak buka cabang meskipun ada yang ngaku cabangnya sini, tapi itu bukan cabang sini,” terangnya.

Tak heran karena kuliner ini jarang ditemukan, banyak pembeli sate pecel canting sapi yang buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 11.00 WIB ini tidak hanya digemari masyarakat Kabupaten Jombang saja.

“Banyak yang datang kesini, mungkin penasaran ya. Ada yang pernah dari Kediri, Lamongan, Mojokerto. Ada yang paling jauh itu dari Medan juga ada yang kesini,” jelasnya.

Tertarik untuk mencoba kuliner unik ini, pengunjung bisa mendatangi warung yang tepat berada di rumahnya di gang tersebut dengan melihat papan petunjuk “sate pecel Mbah Khasanah”.

“Satu porsi sate pecel dapat 5 tusuk itu Rp 14 ribu, kalau mau sate 10 tusuk Rp 20 ribu,” imbuhnya.