Di Tengah Pandemi, Pengrajin Soundsystem Antihujan di Lamongan Beromzet Rp 20 Juta Per Bulan
LAMONGAN, FaktualNews.co – Kendati Covid-19 menyerang, tidak semua pelaku usaha menyerah. Semangat berkarya tetap menyala.
Setidaknya itu pelaku usaha kecil pengrajin sound system di Lamongan, yang mulai bangkit dari pandemi. Bahkan pesanan mulai mengalir dari berbagai daerah di luar Lamongan.
Pengrajin tersebut adalah Tarno, pembuat soundsystem, warga Dusun Prambon, Desa Wangunrejo, Kecamatan Turi, Lamongan tersebut tidak lagi menginap dan begadang di tempat warga yang menggelar hajatan, guna menunggu soundsystemnya yang disewa.
“Dulu sebelum usaha menjadi pengrajin soundsystem, saya jadi joki atau penunggu soundsystem dari hajatan ke hajatan,” kata Tarno, yang sudah menekuni usahanya sekitar 5 tahun lalu. Minggu (30/1/2022).
Awalnya, lanjut Tarno menjadi joki soundsystem keliling dari satu hajatan ke hajatan lain dan parade soundsystem. Hingga membuat istrinya marah karena ia menjadi jarang pulang karena soundsystem sedang ramai.
Tarno kemudian memutar otak, bagaimana usahanya tetap seputar soundsystem, tapi tidak bermasalah dengan keluarga di rumah
“Setelah coba-coba dan tekuni, eh malah akhirnya banyak permintaan,” ujarnya.
Pria berambut gondrong itu, mengaku saat ini tak banyak pengrajin soundsystem seperti dirinya. “Meski proses pengerjaannya berada di desa dan proses pembuatannya tergolong manual, namun kualitas boleh diadu,” ungkapnya.
Itu dibuktikan dengan pembeli yang datang dari berbagai kota di Jatim, Jakarta, Tangerang hingga luar Jawa. “Pesanan datang dari sejumlah daerah seperti dari kota-kota di Jatim ini, Jakarta, Tangerang hingga luar Jawa seperti NTT dan Riau,” tutur Tarno.
Berkat ketekunan dan keuletannya, pengerajin soundsystem berusaha untuk bangkit dari wabah Covid-19. Usahanya pun mulai kembali menggeliat.
“Alhamdulillah awal tahun ini, pesanan atau permintaan soundsystem cukup ramai dengan omzet yang mencapai Rp 20 juta per bulan,” kata Tarno.
Tarno menambahkan, untuk menyelesaikan satu set pesanan soundsystem, Tarno membutuhkan waktu 15 hari hingga 1 bulan dengan harga bervariasi, yaitu satu boks soundsystem seharga Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Untuk satu set berisi 8 boks, ungkap Tarno, sekitar Rp 8 juta. “Untuk yang kualitas terbaik satu set sekitar Rp 15 juta,” imbuhnya.
Sementara itu Udin Alam, seorang penghobi alat soundsystem mengaku, soundsystem buatan Tarno memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki oleh pengrajin soundsystem lainnya.
“Pemilihan bahan baku soundsystem yang kuat, antihujan. Dan pastinya suara yang keluar nyaring, empuk dan bassnya dapat,” kata Udin.