MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dua bocah asal Desa Mojopilang, Kecamatan Kemelagi, Kabupaten Mojokerto tercebur saat mandi di Sungai Desa setempat, Minggu (30/1/2022). Akibatnya, satu bocah tewas dan satu kondisinya kritis.
Yang tewas yakni, MNAW (8). Sedangkan yang kondisinya kritis, yakni RK (9). Keduanya masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Peristiwa tersebut berawal ketika tiga bocah, MNAW, MBA (8), dan RK berniat mandi di sungai pada pukul 16.00 WIB.
“Sebelum jam 12 mereka main bola, R (13) mengajak jam 16.00 WIB mandi di sungai,” kata Kapolsek Kemlagi AKP Supriyadi.
MNAW dan RK mandi menceburkan diri ke sungai yang dangkal. Mereka mengarah ke selatan, namun ternyata tiba-tiba tenggelam pada pukul 17.00 WIB.
“Satu temannya (RK) berusaha menolong, tapi sama-sama tidak bisa berenang sehingga hanyut dan tenggelam,” ujar Supriyadi.
Melihat dua temannya hanyut, selanjutnya MBA meminta pertolongan warga sekitar. Seketika itu warga pun berdatangan ke lokasi untuk menyelamatkan dua bocah yang tenggelam.
Nahas, MNAW ditemukan warga dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Bocah kelas 2 MI itu dinyatakan tewas saat diperiksa di rumah sakit terdekat. Sedangkan RK dalam kondisi kritis.
Masih kata Supriyadi, Korban kritis menjalani opname di Puskesmas Kemlagi. Sedangkan yang meninggal dunia berada di rumah duka ditangani tim medis dan tim identifikasi Polresta Mojokerto.
“Jenazah ED telah berada di rumah duka. petugas medis dan Tim Identifikasi Satreskrim Polresta Mojokerto melakukan visum,” pungkasnya.
Supriyadi menegaskan, bahwa informasi kalau ketiganya mancing di sungai itu salah. Ketiganya memang sengaja mandi di sungai (bluron).
“Itu salah, ternyata dia tidak mancing memang sengaja mandi bluron di kali (sungai) itu di tempat yang dangkal terus menuju ke tempat yang dalam. Sehingga dua anak itu akhirnya tenggelam. Lalu, yang satunya belum sempat masuk ke sungai,” pungkasnya.