FaktualNews.co

Kasus Covid-19 di Situbondo Naik 200 Persen

Kesehatan     Dibaca : 728 kali Penulis:
Kasus Covid-19 di Situbondo Naik 200 Persen
FaktualNews.co/fatur
Bupati Situbondo dan Forkopimda saat Sidak RSU Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Jumlah kasus Covid-19 meningkat hingga mencapai 200 persen. Satgas Covid-19 Kabupaten Situbondo, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke RSUD Abdoer Rachem Situbondo, Kamis (3/2/2022).

Selain untuk mengantisipasi meningkatnya varian baru Covid-19, yakni Omicron, Bupati Karna Suswandi juga ingin melihat langsung pasien di ruang IGD, dan di ruang perawatan di ruang kelas III RSU dr Abdoer Rachem Situbondo.

Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengatakan, dirinya bersama anggota Forkopimda sengaja meninjau RSU dr Abdor Rahem Situbondo, untuk mengantisipasi meningkatnya kasus Covid-19.

“Mengingat saat ini, varian baru Covid-19, yakni Omicron sudah di sejumlah daerah di Jawa Timur,” kata Bupati Karna Suswandi, Kamis (3/2/2022).

Menurut dia, Sidak ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo ini, untuk memastikan kesiapan dan ketersediaan RSU Situbondo, sebagai salah satu RS rujukan Covid-19 di Kota Situbondo.

“Alhamdulillah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit cukup, dan tercatat sebanyak 255 secara keseluruhan yang ada di rumah sakit di Kabupaten Situbondo,” ujar Karna Suswandi.

Bupati Karna menambahkan, saat ini, tercatat sebanyak lima pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap di RSU Situbondo, tiga pasien ditempatkan di Isoter.

“Sehingga jumlah total kasus Covid-19 sebanyak 8 orang di Situbondo. Padahal sebelumnya hanya 3 orang. Dengan demikian, ada peningkatan 200 persen,”imbuhnya.

Karna menambahkan, karena angka kasus Covid-19 meningkat, pihaknya menghimbau kepada warga Situbondo untuk tetap disiplin terhadap prokes Covid-19.

“Sedangkan kasus tertinggi ada di kecamatan Asembagus, yakni sebanyak 6 kasus, menyusul Panji dan Kota, masing-masing satu kasus,”katanya.

Bupati Karna mengaku belum bisa memastikan Covid-19 yang menjangkiti warga Situbondo termasuk varian baru atau tidak. “Karena hasil laboratorium masih dari Surabaya,”pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah