Air Sungai di Wonosalam Jombang Berbau Menyengat, Diduga Dampak Pembuangan Peternakan Sapi
JOMBANG, FaktualNews.co – Polisi air SMPN 1 Wonosalam Jombang melakukan patroli rutin di sungai sungai Wonosalam, Minggu (6/2/2022).
Dalam patroli tersebut, polisi air menemukan pipa buangan yang berasal dari Peternakan sapi di Dusun Sumber, Desa Wonosalam. Selain itu, air juga berubah warna menjadi hijau dan menimbulkan bau sangat menyengat, hingga membuat pelajar polisi air harus menutup hidung mereka.
Selain melakukan patroli, para pelajar juga melakukan penelitian biota sungai di lokasi sebelum ada pipa dan setelah ada pipa. Hasilnya cukup mencengangkan, karena setelah masuknya pipa kotoran ternak sapi, banyak ditemukan biota jenis cacing Chironomidae atau jenis lalat yang merupakan indikator kalau dasar sungai sudah tercemar bahan organik yang tinggi.
Dalam tabel yang dikeluarkan oleh Lembaga Ecoton, cacing Chironomidae masuk dalam kolom warna abu-abu yang artinya tercemar.
Chelsea florencia cantika putri cisanti (14 tahun) kelas 8 yang tergabung dalam polisi air mengatakan, waktu patroli ia dan tim menemukan pembuangan kotoran sapi. Diduga dari kandang skala besar karena airnya deras dan banyak.
“Hasil biotilik setelah buangan ketemu cacing Cironomidae banyak, di atas gak ketemu, banyak jenis siput yg banyak,” ungkap Chealse.
Ia menambahkan, kalau Harusnya kotoran bisa dibuat pupuk dan tidak di buang ke sungai karena airnya bisa dibuat minum. “Kasihan yang memanfaatkan, harusnya memikirkan orang lain terlebih dahulu,” Imbuhnya.
Pelajar yang memiliki cita-cita menjadi pengacara itu mengatakan, kalau pembuangan ini tidak benar dan salah.
Pemerintah harusnya memberikan sanksi yang tegas karena, pembuangan sudah mencemari sungai dan berpotensi memberikan dampak penyakit dan Kesehatan.
Sementara itu, Sutaji (66 tahun) yang merupakan warga Dusun Sumber mengatakan, kalau peternakan tersebut milik orang Surabaya. Sungai kecil yang menjadi buangan limbah ternak nantinya akan masuk ke sungai Sumber Bengawan, kemudian menuju Kali Gunting dan ke Kali brantas.
“Sudah setengah tahun, dulu katanya sama pengolahnya akan diolah buat biogas, tapi ternyata pakai pipa dibuang ke sungai dan baunya sangat menyengat. Warga sudah pernah lapor RT dan Kasun, tetapi masih saja buang ke sungai,” ujar Sutaji.
Sunardi (67 tahun) yang di temui di sekitar buangan mengatakan, kalau dulu air sungai diambil untuk mengisi kamar mandi oleh warga. Namun sekarang tidak ada yang ambil karena kotor.
“Kotoran harusnya di buang ke ladang sendiri, karena sungai dibuat orang banyak,” tambah Sunardi.
Arum Wisma Ningsih (37 tahun), pendamping polisi air sempat tercengang karena masih ada pengusaha ternak yang tidak mau mengolah limbah nya, dan justru mengotori sungai. “Sungai menjadi berubah warna hijau pekat dan berbau,” jelas Arum.
Arum mengatakan, timnya saat ini sedang menyiapkan laporan yang akan dikirim ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang terkait pencemaran sungai tersebut.