Advertorial

Potensi Bunga Anggrek di Jember Mulai Dikembangkan, Diawali Pameran Berlanjut ke Edukasi

JEMBER, FaktualNews.co – Untuk mengenalkan dan membidik potensi dari bunga anggrek, digelar pameran tanaman hias bunga anggrek di halaman Hotel Puncak Rembangan, Kecamatan Arjasa, Jember, selama dua hari, Sabtu-Minggu (5 – 6/2/2022).

Dari budidaya bunga anggrek, diharapkan menjadi potensi wisata baru di Jember, yang saat ini diawali dengan kegiatan pameran.

Bertujuan untuk mengenalkan macam jenis tanaman bunga anggrek sebagai tanaman hias dan seperti apa keindahan dari bunga yang banyak ditemukan di hutan ini.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember Harry Agungtriono, terkait pameran bunga anggrek di Jember ini, menjadi suatu potensi yang dibidik untuk bisa dikembangkan sebagai wisata baru.

“Diawali menyiapkan lokasi destinasi wisatanya. Sementara ini kami dari Pemkab Jember, menempatkan lokasi pameran ini di Puncak Wisata Rembangan. Tapi tidak menutup kemungkinan akan kami laksanakan juga di Kolam Renang Patemon (Kecamatan Tanggul), Kolam renang Kebon Agung (Kecamatan Kaliwates), dan juga ada di Watu Ulo (Kecamatan Ambulu),” kata Harry, Minggu (6/2/2022).

Dipilih tempat yang sejuk dan lokasi tempat terbuka, lanjut Harry, agar wisatawan atau pengunjung yang datang bisa refreshing.

“Agar ke depan juga bisa memberikan kontribusi dan kolaborasi yang baik dengan lokasi wisata. Alhamdulillah teman-teman PAI (perhimpunan Anggrek Indonesia), merespon itu dengan baik,” tuturnya.

Sebagai langkah awal dengan digelarnya pameran bunga anggrek itu, lanjutnya, ke depan akan dilanjutkan dengan edukasi budidaya tanaman hias yang digemari kaum perempuan ini.

“Pertama kan lewat pameran dan bazar, kemudian dibantu pemasarannya. ke depan juga akan kami tambah sebagai edukasi. Karena anggrek ini mulai dari teknik penanaman hingga di budidyakan ternyata ada proses yang harus dilalui,” ujarnya.

“Tadi juga sudah disampaikan, petani kita masih kurang mensupport pemasaran anggrek, khususnya di Jember ini. Jadi sekarang ini dengan adanya bazar, momentum sekaligus menambah dan menciptakan lapangan kerja baru,” sambungnya.

Untuk pemanfaatan pemasaran tanaman hias bunga anggrek juga nantinya terkait edukasi, Harry juga menambahkan. Bisa menjadi sebuah potensi tersendiri bagi PNS yang pensiun.

“Karena nanti bisa kita edukasi, membudidayakan tanaman anggrek ini di waktu luang. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan. Sementara ini hanya anggrek saja, tapi nanti ke depannya. Jika ada bunga-bunga yang berpotensi lainnya. Akan kita kembangkan juga,” pungkasnya.

Terpisah, Perwakilan PAI (Penggemar Anggrek Indonesia) Cabang Jember Budi Sugiarto mengatakan. Adanya pameran tanaman hias bunga anggrek, menjadi terobosan baru terkait wisata di Jember.

“Untuk sementara ini kita bisa bersinergi dengan tempat wisata rembangan. Tempat ini, bisa dijadikan sarana untuk pemasaran,” kata Budi.

Untuk edukasi dan infomasi, lanjut Budi, terkait budidaya bunga anggrek lebih mudah dengan media botol.

“Jadi sekarang, kita tinggal memberikan bibit botol dengan harga murah, agar merangsang tumbuhnya petani-petani baru skala rumahtangga. Sehingga harapannya bisa belajar sekolah industri,” ungkapnya.

“Untuk harga jualnya mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 35 ribu. Saat ini kita pasarkan melalui media facebook, IG, juga di channel YouTube,” sambungnya.

Tanaman hias bunga anggrek dinilai memiliki potensi ekonomi, kata Budi, karena banyak diminati, terlebih lagi kalangan perempuan remaja ataupun ibu-ibu.

“Anggrek yang paling diminati relatif, semua jenis anggrek banyak diminati. Terutama anggrek bulan. Untuk proses aklimatisasi, mulai dari proses penanaman biji membutuhkan waktu sekitar 4 bulan. Kemudian setelah tumbuh tunas, dan dipindahkan ke botol-botol hingga bisa dikeluarkan itu butuh waktu 14 bulan,” jelasnya.

“Kemudian, terkait perawatan penanaman bunga anggrek itu nantinya kita beri sedikit cairan fungisida biar tidak terkena jamur,” imbuhnya.