JEMBER, FaktualNews.co – Kasus seorang karyawan restoran makanan cepat saji di Jember yang ketahuan merekam pengunjung di dalam kamar mandi dengan video ponsel, terus diproses. Terkini, diduga korbannya lebih dari satu orang.
Pasalnya diketahui dari ponsel pelaku bernama M Ahnaf Aufa Hibatullah (23) warga Kecamatan Kaliwates, terdapat beberapa video dan foto lain yang korbannya tidak hanya satu orang.
Menurut Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna, terkait kasus dugaan perbuatan asusila itu. Masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan pengembangan.
“Pelaku ini saat melakukan perekaman video, memanfaatkan celah bawah pintu (toilet) yang tidak tertutup. Ponselnya diselipkan di bawah itu dan merekam aktiftas korban saat di dalam kamar mandi,” kata Yogi saat konferensi pers, Sabtu (5/2/2022) sore.
Namun nahas, kata Yogi, korban mengetahui ponsel pelaku dan menendang, juga mengambilnya. “Korban komplain dan mendapati aksi pelaku. Selanjutnya diamankan anggota Reskrim Polres Jember,” sambungnya.
Diketahui dari proses penyelidikan dan pendalama kasus. Pelaku melakukan aksi melanggar norma asusila itu tidak hanya sekali.
“Untuk pelaku (dalam aksinya), diduga tidak hanya pada korban yang melaporkan. Tetapi ada indikasi beberapa foto atau video. Dimana ada korban-korban sebelumnya yang sudah diambil video untuk konsumsi pornografi dari tersangka dengan motif koleksi pribadi,” katanya.
Namun demikian, kata Yogi, polisi masih melakukan penyelidikan dan menghimbau masyarakat untuk lapor jika merasa menjadi korban.
Dari tangan pelaku, lanjutnya, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya ponsel warna hitam iphone 8 milik pelaku.
“Satu jaket warna hitam merah berlogo M, satu kemeja warna (motif) kotak-kotak, satu buah masker (warna hitam) milik pelaku, satu buah celana jeans, dan flashdisk milik pelaku,” sebutnya
Lebih lanjut Yogi mengatakan, dalam proses penyelidikan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Puslabfor Polda Jatim.
“Untuk memeriksa HP milik pelaku, karena diduga aksi yang dilakukan pelaku tidak hanya pada satu orang saja,” ucapnya.
“Untuk pemeriksaan korban, sementara yang kami periksa ada sekitar 7 orang. Tidak menutup kemungkinan juga ada video ataupun gambar-gambar lainnya dan akan melakukan pendalaman terhadap para pihak. Termasuk pelaku, maupun manajemen perusahaan (tempat bekerja),” sambungnya.
Untuk kebutuhan proses penyelidikan, Yogi menambahkan, polisi juga akan memeriksa video rekaman CCTV dari restoran cepat saji tempat pelaku bekerja.
“Untuk mengetahui (memastikan) modus pelaku. Ketika ada korban yang masuk ke dalam toilet wanita, yang (diduga) langsung diikuti pelaku. Kemudian mengetahui pasti, bagaimana aksinya merekam kegiatan setiap korbannya (saat di dalam toilet restoran),” pungkasnya.