Pemkab Jember Tanam Bibit Kelengkeng di Lahan Bekas Buah Naga
JEMBER, FaktualNews.co – Dinilai tidak produktif setelah puluhan tahun. Tanaman buah naga di lahan seluas 2,8 hektare milik Pemkab Jember, di Puncak Rembangan, Kecamatan Arjasa, kini ditanami bibit tanaman buah klengkeng.
Bibit tanaman buah klengkeng yang dinamai Jember Super (Jemsu) itu, merupakan hasil kerjasama antara Pemkab Jember dengan Universitas Jember (Unej). Selain itu juga berkoordinasi dengan PT KDI (Karya Dunia Impian), yang juga sebagai stakeholder penyedia bibit dan pengolah lahan tersebut.
“Kami bersama Wakil Ketua DPRD serta jajaran Forkopimda dan juga PT KDI, sedang melalukan penanaman perdana klengkeng Jemsu (Jember Super) di area Rembangan. Dulunya, lahan ini ditanami pohon buah naga yang sudah berumur 20 tahun dan sudah tidak produktif lagi,” ucap Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai penanaman perdana bibit kelengkeng, Selasa (8/2/2022).
“Sehingga kami mereboisasi tanaman buah naga ke tanaman yang lebih produktif seperti kelengkeng ini,” sambungnya.
Menurut Hendy, budidaya tanaman buah kelengkeng saat ini, dinilai menguntungkan dan lumayan menjanjikan.
“Sekaligus bisa meningkatkan kunjungan wisata Rembangan melalui konsep agrowisata nantinya. Sehingga penanaman pohon kelengkeng ini perlu kami galakkan,” ujarnya.
Dengan adanya penanaman bibit kelengkeng Jemsu di lahan 2,8 hektare itu, juga sebagai percontohan kepada masyarakat Jember.
“Dengan ini Pemkab memberikan contoh kepada masyarakat. Juga untuk edukasi dan wisata multi player efek dari penanaman kelengkeng,” kata Hendy.
“Kalau ini berhasil, kami akan bagikan buah kelengkeng kepada masyarakat Jember. Dan tentunya Pemkab akan memfasilitasi bagaimana untuk pemasarannya,” imbuhnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikutura dan Perkebunan Kabupaten Jember, Imam Sudarmaji mengatakan, adanya penanaman bibit kelengkeng itu untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi lokal kelengkeng Jember Super.
“Kemarin kan tanaman buah naga ini sudah berusia 20 tahun. Apalagi tanamanan itu banyak yang rusak dan tidak produktif. Sehingga kami mencari solusi, bagaimana di tanah milik Pemkab yang ada di rembangan bisa bermanfaat dan berpotensi lebih bagus lagi,” ucap Sudarmaji.
“Akhirnya kami menemukan kelengkeng Jember super bekerjasama dengan dosen dari Unej, dan PT. KDI. Dimana tanaman kelengkeng ini bisa dikembangkan dan bisa berbuah pada umur 1 tahun dan sudah bisa dipanen,” sambungnya.
Dikatakan Sudarmaji, kedepannya juga bisa meningkatkan peluang wisata rembangan dari dalam maupun luar Jember.
“Melalui agrowisata itu, nantinya bisa petik buah kelengkeng di tempat, juga diharapkan bisa menambah PAD Jember,” pungkasnya.