Kesehatan

Klaster Pendidikan di Jombang Meluas, Aktivis: Pemkab Harus Lebih Tegas!

Kasus Covid-19

JOMBANG, FaktualNews.co – Kasus Covid-19 di Kabupaten Jombang dari klaster pendidikan yang terus meluas memantik reaksi berbagai kalangan, antara lain dari kalangan aktivis.

Salah satu aktivis, Direktur LInK (Lingkar Indonesia untuk Keadilan), Aan Anshori, meminta pemkab mengambil kebijakan lebih tegas.

Pria berkaca mata ini mengaku prihatin atas kondisi merebaknya Covid-19 yang kini menyasar peserta didik di kota santri.

“Aku ikut prihatin atas gelombang ke sekian kalinya covid-19 di Kabupaten Jombang. Kabar klaster baru di dunia pendidikan merupakan kode sangat jelas bagi bupati dan wakil bupati, secepatnya ambil tindakan agar Covid-Omicron tidak meluas seperti itu. Saya kira pemkab harus bersikap lebih tegas, harus ambil kebijakan lebih ketat,” tutur Aan, Rabu (9/2/2022).

Aan mengatakan diperlukan pengawasan lebih ketat pada kondisi kerumunan yang ada di sektor pendidikan, dan menyarankan agar Pemkab Jombang tidak mengambil risiko.

“Artinya, jika kebijakan PTM 50% ya bukan 100%. Jadi saya tidak setuju PTM dilakukan 100%. Jika 50% masih mengandung risiko, ada baiknya pemkab segera menurunkan itu dalam arti bisa 25 % atau bisa diliburkan atau daring sesuai dengan tingkat kewaspadaan menghadapi ini,” kata Aan yang juga aktivis Gusdurian ini.

Dirinya juga mendorong agar Pemkab Jombang melakukam koordinasi intensif dengan Pemerintah Pusat terkait dengan maraknya klaster pendidikan guna menekan penyebaran.

“Jika PTM justru menjadikan situasi mengkhawatirkan, maka alangkah bijaknya PTM diselenggarakan dengan study from home atau daring,” imbuhnya.

Selain itu sebagai langkah pencegahan penyebaran covid-19 pada siswa, menurut Aan, langkah bijaknya jika penerapan aplikasi pedulilindungi dimaksimalkan.

“Pemkab harus mulai menerapkan pedulilindungi, dalam arti sekolah yang belum menggunakan scan pedulilindungi supaya bisa terapkan itu. Ini langkah efektif deteksi, tracing, terkait merebaknya Covid atau Omicron ini,” pungkasnya.

Hingga saat ini setidaknya sejumlah lembaga pendidikan di Jombang dengan siswa positif covid-19 mengambil tindakan lockdown ataupun pendidikan jarak jauh (daring), di beberapa kelas dimana siswa terpapar belajar.

Temuan siswa positif covid-19 seperti di MAN 1 Jombang,SMA Negeri 2 Jombang, dan SMPN 3 Jombang.