FaktualNews.co

Sejak Ditetapkan Satu Harga, Minyak Goreng di Lamongan Sulit Didapatkan

Ekonomi     Dibaca : 859 kali Penulis:
Sejak Ditetapkan Satu Harga, Minyak Goreng di Lamongan Sulit Didapatkan
FaktualNews/Ahmad Faisol/
Petugas Saat Sidak Migor di Pasar tradisional Sidoharjo Lamongan

LAMONGAN, FaktualNews.co – Keberadaan minyak goreng di pasar tradisional maupun toko retail modern di Kabupaten Lamongan mulai sulit didapat. Hal itu semenjak dikeluarkannya kebijakan minyak satu harga yang dilakukan pemerintah pusat.

Hal tersebut dibuktikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan bersama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kabupaten Lamongan serta pihak kepolisian, saat sidak pasar tradisional dan toko mulai kehabisan stok minyak goreng.

Ummuh Ayyanah, salah satu pemilik stand di Pasar tradisional Sidoharjo Lamongan, menggaku tidak memiliki stok minyak goreng sudah dua pekan ini. “Kosong, sudah 2 minggu, oleh salesnya belum dikirim padahal sudah order,” Kata Ummu saat disidak pihak terkait, Rabu (9/2/2022).

Hal senada juga dituturkan pedagang lain, Devi, bahwa minyak goreng di standnya sedikit dan itu pun stok lama yang belum habis.

“Stok minyak tinggal dikit, itu pun harga lama, karena saat membeli dari salesnya diberi harga lama sebelum kebijakan harga minyak goreng ditetapkan pemerintah,” Ungkap Devi.

Ia juga menambahkan, untuk minyak goreng kemasan 2 liter berharga Rp 41 hingga 42 ribu, tergantung merk nya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Lamongan, Moh. Zamroni saat sidak di lapangan meminta agar distributor atau produsen memperlancar stok minyak goreng.

“Kami berharap kepada produsen minyak goreng, supaya stok yang diberikan ke agen-agen diperlancar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Karena di Kabupaten Lamongan ini sangat dibutuhkan, khususnya produsen makanan yang mengunakan minyak goreng,” kata Zamroni.

Zamroni menjelaskan, bahwa kelangkaan minyak tidak hanya terjadi di pasar, tapi juga terjadi di agen-agen minyak.

“Di seluruh agen memang ada pengurangan distribusi dari distributor maupun produsen minyak goreng, sehingga mengurangi jumlah yang masuk ke agen yang menyebabkan pasokan ke pasar berkurang,” terangnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid