Bupati Jember Resmikan ‘J-Mbako’ Inovasi Bayar Pajak Online
JEMBER, FaktualNews.co – Bupati Jember, Hendy Siswanto meresmikan sebuah aplikasi online bernama J-Mbako (Jember Mbayar Pajak Online) milik Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jember.
Dengan aplikasi online yang bisa diunduh lewat play store di HP android itu. Masyarakat Jember tidak lagi susah untuk membayar pajak.
Menurut Bupati Jember, Hendy Siswanto, inovasi aplikasi membayar pajak secara online dan lewat HP android itu, adalah pertama kalinya di Jember.
“Malam ini saya meresmikan dan melakukan launching J-Mbako (Jember Mbayar Pajak Online). J-Mbako ini sudah kewajiban masyarakat untuk taat pajak, dan ini pertama kalinya di Bapenda yang memakai aplikasi online,” kata Hendy usai meresmikan aplikasi J-Mbak di Aula Hotel Aston Jember, Rabu (9/2/2022) malam.
Adanya aplikasi online dan dinilai inovatif itu, lanjut Hendy, menjawab tantangan masyarakat. Soal profesionalisme dan aturan dalam mengatur pajak yang dilakukan wilayah Bapenda Jember.
“Jadi bisa diketahui jelas, dengan banyaknya wajib bayar pajak sampai satu juta lebih dan lembar SPT yang harus ditagihkan kepada masyarakat. Dengan adanya aplikasi ini, terbukti dengan teknologi terbantu, dan memang (menghitung pajak) ini perlu ketelitan,” kata Hendy.
“Tentunya dengan sistem yang ada, aplikasi ini bisa menjawab hal itu. Jadi semuanya PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), (pajak) Restoran, Hotel, galian C bisa masuk di dalam sistem itu,” sambungnya.
Dengan adanya teknologi aplikasi online itu, Hendy berharap, bisa menjadi tertib administrasi soal pajak, dan menambah PAD bagi Pemkab Jember.
“Harapan kami, targetnya kami supaya bisa mencapai Rp350 miliar PADnya. Yang memang di satu sisi harus di kejar, dan kita harus berusaha keras. Karena kami yakin, potensi ini bisa di gali,” katanya
Hendy menambahkan, terkait adanya teknologi dan aplikasi online itu. Dikhawatirkan olehnya memiliki kekurangan. Sehingga dirinya menegaskan perlunya pengawasan ketat.
“Pengawasannya ini, perlu adanya dengan suatu monitoring ketat, terutama pada operator yang ada. Juga perlu di cek ulang kembali setiap minggunya. Untuk menjaga kevalidasian dari sistem aplikasi yang dijalankan ini,” ujarnya.
“Nantinya akan disosialisasikan lebih luas adanya aplikasi J-Mbako ini. Kalau di daerah pedesaan, semisal ada warga yang tidak memiliki HP android. Untuk mengoperasikan aplikasi itu, bisa pinjam ke tetangganya. Sehingga perlunya juga bantuan dari Kades, Camat untuk mensosialisasikan aplikasi ini,” pungkasnya.