MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Mojokerto menggelar study tour ke empat proyek mangkarak yang sedang dibangun Pemerintah Kota Mojokerto. Proyek mangkrak itu yakni, Rest Area Gunung Gedangan, Gor Seni Majapahit, Wisata Bahari, dan Tugu Alun-alun.
Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk kekecawaan mereka terhadap kinerja Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari. Dalam kegiatan tersebut PC PMII Mojokerto mendatangi satu persatu proyek mangkrak tersebut.
Mereka melihat proses pengerjaan proyek-proyek terssbut sangat lamban atau tidak sesuai dengan yang direncanakan. Sehingga mereka menilai Wali Kota Mojokerto tidak bisa mengawasi, dan proyek yang menelan anggaran miliaran rupiah itu tidak mempertimbangkan asas manfaat bagi masyarakat.
Saat berada di Rest Area Gunung Gedangan PC PMII tidak melihat satu pun pengunjung atau pengendara yang beristirahat, hanya ada beberapa pedagang. Bahkan tidak ada fasilitas istirahat.
Mereka sempat ingin meninjau ke lantai dua yang berisikan ruko-ruko tempat kuliner. Namun, petugas jaga rest area tersebut tidak memperbolehkan mereka masuk semua. Petugas berdalih khawatir barang-barang di ruko akan hilang. Kedua pihak sempat bersitegang.
Yang diizinkan masuk hanya perwakilan saja. Akan tetapi PC PMII tidak berkenan jika tidak semua anggota masuk.
“Kita melihat rest area tidak beroperasi dengan maksimal. Katanya pengelolanya ramainya pada Sabtu dan Minggu, event-event tertentu saja. Rest area kan seharusnya ramai tidak Sabtu-Minggu saja, bagaimana setiap hari ada perputaran ekonomi,” kata Wakil Ketua II PC PMII Mojokerto Ana Yuskristiyanigsih usai kegiatan tersebut.
Meski sempat dihalangi masuk ke lantai II. Ana mengaku tetap menghormati hal tersebut. “Dilarang masuk alasannya takut ada barang-barang yang hilang atau apa, kita menghormati itu. Ketika semua boleh masuk, kita akan masuk. Kalau satu masuk semua ya masuk,” ungkapnya.
Sejumlah proyek yang mereka kunjungi ditargetkan selesai pada akhir 2021. Akan tetapi hingga Februari 2022 tidak ada satu pun proyek yang selesai. Contohnya seperti pembangunan tugu alun-alun.
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengklaim progres pembanguanan tugu Alun-Alun mencapai 59 persan. “Sedangkan fakta di lapangan bahwa tugu yang digadang-gadang menyerupai menara gading tersebut nyatanya lebih pantas disebut sebagai ‘menara cebol’ lantaran proses pembangunannya disinyalir tidak lebih dari 20 persen,” ungkap mahasiswi Universitas Islam Majapahit itu.
Menurut Ana, mangkraknya sejumlah proyek pembangunan di Kota Mojokerto dinilai telah menciderai moral seluruh masyarakat Mojokerto. Sehinga pihaknya mendesak segara menuntaskan pembangunan proyek-proyek tersebut dan memberikan sanksi tegas terhadap kontraktor yang lalai dan tidak menyelesaikan pekerjaannya.
“Ada beberapa proyek yang belum selesai hingga Februari 2022, baik wisata bahari maupun tugu alun-alun. Jadi kita meminta pertanggungjawaban dari wali kota, bagaimana solusi cara mengatasi proyek ini,” tegasnya.
PC PMII Mojokerto sangat tidak menginginkan Kota Mojokerto menjadi teracak -acak oleh sekelompok pihak yang tidak jelas komitmen dan integritasnya. Apalagi membangun kota hanya demi kepentingan segelintir orang tanpa mempertimbangkan asas manfaat bagi masyarakat luas.
“Proyek ini kan juga untuk masyarakat katanya. Tapi ketika proyek ini mangkrak, justru tidak ada fungsinya bagi masyarakat, untuk apa?,” tandas dia.
Ketua Umum PC PMII Mojokerto, Ahmad Rofi’i mengancam bakal turun aksi demontrasi jika Pemkota Mojokerto tidak segera menuntaskan dan mencari solusi terhadap proyek yang mangkrak.
“Kita ini untuk mengontrol kinerja pemerintah. Sudah sewajarnya kita memberikan kritikan jika tidak beres. Kalau tidak segara ada jawaban atau ditindak lanjuti ya kita akan demo dengan membawa massa yang banyak,” imbuhnya.
Semetara, Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Mojokerto yang sekaligus Kepala Dinas Bakesbangpol Kota Mojokerto, Mochammad Imron menyambut baik kegitan mereka. Ia juga nampak mendamping PC PMII ke sejumlah proyek mangkrak. Namun, saat dimintai keterangan oleh awak media, ia enggan memberikan komentar. “Nanti saya kasih rilis,” jawabnya singkat.