FaktualNews.co

Bertahan di Tengah Pandemi, Peternak Kediri Olah Ikan Sidat Menjadi Stik

Ekonomi     Dibaca : 927 kali Penulis:
Bertahan di Tengah Pandemi, Peternak Kediri Olah Ikan Sidat Menjadi Stik
Roosita menggoreng stik ikan sidat.

KEDIRI,FaktualNews.co – Bertahan di tengah pandemi pandemi Covid-19 agar usahanya tetap berjalan, Abdi Asmara (42), peternak warga Perum Villa Bukit Mentari, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, membuat aneka stik dari iman sidat.

Sebab, ikan-ikan sidat hasil budidaya Abdi Asmara tidak dapat terkirim ke beberapa kota besar, karena saat itu pemerintah menerapkan PSBB untuk semua kota dan kabupaten.

“Awalnya kami biasa memasok ikan sidat beberapa daerah luar Jawa Timur yakni Bali, Jakarta, Bekasi. Dalam satu pengiriman, kami bisa memasok rata-rata 1,5 kuintal ikan sidat dengan harga Rp 175 ribu hingga Rp 200 ribu per kilogram,” kata Abdi Asmara, pembuat stik ikan sidat, Minggu (13/2/2022).

Karena stok ikan sidatnya banyak di kolam, Abdi kemudian memutar otak dan tercipta ide membuat stik berbahan ikan sidat. namun siapa sangka justru stik ikan sidat buatannya justru diminati oleh konsumen.

“Dengan didukung oleh istri yang suka memasak, kami coba-coba membuat makanan ringan stik berbahan ikan sidat dan kami bagi-bagikan ke tetangga, ternyata banyak yang suka,” tambah Abdi.

Berawal dari situ, akhirnya ia kemudian mengembangkan stik ikan sidat. Dalam beberapa bulan ini, bisnis stik sidat yang ia tekuni bersama istrinya sudah merambah ke luar kota.

“Alhamdulillah permintaan stik ikan sidat cukup banyak hingga sampai ke Jawa Tengah, Yogyakarta, Jepara, Rembang. Selain itu, permintaan stik ikan sidat di wilayah Jawa Timur juga banyak seperti dari Madiun, Surabaya, Blitar, Sidoarjo dan Malang,” lanjut Abdi.

Untuk membuat stik ikan sidat, awalnya ikan sidat diiris dan diambil dagingnya. Setelah dicuci bersih, daging ikan sidat direbus, dan setelah empuk daging ikan sidat diblender dengan dicampur bumbu rempah-rempah.

“Daging dan bumbu-bumbu dicampur lagi dengan tepung dan diaduk dalam mesin. Untuk perbandingan 200 gram ikan sidat dicampur tepung sebanyak 1 kilogram serta  ditambah perasa.  Setelah tercampur tepung dicetak dan digoreng,” sambung istri Abdi, Roosita sambil menggoreng stik ikan sidat.

Dalam satu bulan, Abdi dan Roosita mampu menjual 2000 hingga 2.500 bungkus stik ikan sidat. Untuk harganya dijual 15.000 rupiah untuk setiap bungkus nya ukuran 75 gram, dengan omset perbulan sekitar 14 juta rupiah.

Pasangan Abdi Asmara dan Roosita Septianingtias berharap,  agar bangsa ini mampu mengolah ikan sidat menjadi aneka kuliner, agar kandungan gizi yang ada di dalam ikan sidat bisa dinikmati oleh anak-anak, karena diyakini mampu meningkatkan kecerdasan otak.

“Kami punya harapan kepada Bangsa Indonesia ini, agar mampu mengolah ikan sidat menjadi aneka kuliner. Karena kandungan ikan sidat ini kaya omega 3, kaya protein dan vitamin namun rendah kolesterol,”ujar Roosita.

rlihat seperti belut, tapi ukurannya jauh lebih besar dibanding belut sawah. Namun karena langka dan mahal sehingga kurang populer di masyarakat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris