Satpol PP Situbondo: Penertiban Pedagang di Pasar Besuki Sesuai Prosedur
SITUBONDO, FaktualNews.co – Penertiban yang dilakukan petugas Satpol PP Kabupaten Situbondo terhadap para pedagang di pasar tradisional Desa/Kecamatan Besuki, Situbondo, sudah sesuai prosedur, serta melalui berbagai tahapan.
“Sebelum melakukan penertiban, kami melakukan pendekatan persuasif dan membuka dialog dengan para pedagang, terutama terhadap para pedagang ikan,” ujar Buhari, Kepala Satpol PP Kabupaten Situbondo, Senin (14/2/2022).
Buhari menegaskan, dalam beberapa kali pertemuan dengan para pedagang itu, sebetulnya mereka sepakat untuk pindah ke pasar yang sudah dibangun. Namun, para pedagang tetap memaksa berjualan di jalan umum.
“Bahkan, meski para pedagang diketahui tetap berjualan di jalan umum, kami tidak langsung melakukan penertiban, melainkan memberikan surat peringatan,”beber Buhari.
Lebih jauhBuhari menegaskan, meski sudah diberi surat diperingatan hingga tiga kali, para pedagang terkesan tidak menghiraukan surat peringatan tersebut. Bahkan, mereka tetap berjualan di jalan umum, sehingga pihaknya langsung melakukan tindakan tegas, yakni mengambil paksa barang dagangannya.
“Pada penertiban pertama, petugas hanya mengambil lapaknya saja, sedangkan pada penertiban terakhir petugas juga mengambil paksa barang dagangannya, namun sebelum mengambil paksa, petugas menawarkan apa barang dagangannya bisa dibawa sendiri,”imbuhnya.
Buhari mengatakan, Pemkab Situbondo tidak akan mendzalimi warganya, para pedagang itu disuruh pindah dan menempati los pasar yang layak dan sudah selesai dibangun.
“Jadi sekali lagi saya katakan, kami melakukan penertiban sesuai dengan prosedur,”pungkasnya.
DEiberitakan sebelumnya, pasca-tindakan petugas Satpol PP Kabupaten Situbondo yang dinilai arogan, para pedagang di pasar tradisional di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, mengaku trauma.
Pasalnya, selain mengambil paksa lapak para pedagang, petugas Satpol PP yang didampingi Camat Besuki, juga mengambil barang dagangan para pedagang, seperti ikan laut milik para pedagang.
