FaktualNews.co

Harga Kedelai Melejit, Produsen Tahu di Situbondo Terancam Bangkrut

Ekonomi     Dibaca : 764 kali Penulis:
Harga Kedelai Melejit, Produsen Tahu di Situbondo Terancam Bangkrut
FaktualNews.co/fatur
Produsen tahu di Situbondo, Markus, saat memantau pekerjanya.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Dalam dua pekan terakhir ini, harga kedelai mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni mencapai Rp 11 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 7 ribu per kilogram.

Naiknya harga kedelai sebagai bahan baku tahu itu, mengancam keberlangsungan produsen tahu di Kota Situbondo, sehingga para produsen tahu terancam gulung tikar alias bangkrut.

“Jika harga kedelai tetap tidak stabil untuk satu bulan ke depan ditengah pandemi Covid-19, saya yakin para produsen tahu di Situbondo terancam gulung tikar,” ujar Markus Afrelino, salah seorang produsen tahu di Situbondo, Senin (21/2/2022).

Markus menegaskan, diakui kenaikan harga kedelai yang cukup signifikan ini, sangat mempengaruhi terhadap produksi tahu di Situbondo. Mengingat setiap hari dirinya membutuhkan 7 hingga 8 kuintal.

“Harga kedelai sendiri semula kisaran Rp 7.000 sekarang sudah merangkak tembus Rp 11 ribu,” keluhnya.

Menurut dia, dampak tingginya harga kedelai. Saat ini, banyak produsen tahu yang libur karena mahalnya bahan baku dan sepinya pembeli akibat naiknya harga kedelai.

“Selain produsen tahu banyak yang tutup karena naiknya harga kedelai. Saat ini, para penjual banyak yang tidak berjualan karena sepi pembeli,”imbuh Markus.

Markus berharap, pemerintah segera turun tangan agar harga kedelai kembali stabil. Dengan cara menggalakan para petani Situbondo agar menanam kedelai, mengingat kualitas kedelai lokal lebih baik kedelai impor.

“Semoga, harga kedelai kembali turun dan bisa stabil kembali sehingga produksi tahu terus bisa berjalan dan harga kembali normal. Selain itu, ditengah pandemi ini, perbankan memberikan pinjaman dengan bunga rendah kepada produsen tahu,”pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan dan Perindustrian pada Diskoprindag Kabupaten Situbondo Rubeen Pakilaran mengatakan, diakui harga kedelai naik hingga mencapai Rp.11 ribu per kilogram.

“Namun, karena kedelai yang digunakan bahan baku tahu dan tempe merupakan barang impor, sehingga dinas tidak berbuat banyak, karena harganya ditentukan pasar,” kata Rubeen.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah