SITUBONDO, FaktualNews.co – Ruas jalan tol Situbondo – Jember sepanjang 65 kilometer (KM) akan segera dibangun.
Itu terungkap setelah Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR melakukan konsultasi publik di Kantor Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Selasa (22/2/2022).
Tenaga Ahli Lingkungan dari Konsultan Perencana Jaya Dedy mengatakan, pelaksanaan konsultasi publik ini merupakan tahapan pertama untuk penyusunan dokumen kelayakan terhadap rencana pembangunan jalan tol Situbondo-Jember sepanjang 65,111 KM.
Selanjutnya, tahapan penetapan kelayakan lokasi proyek jalan tol, baik dari segi lingkungan, tekhnis dan keuangan. Pembangunan proyek jalan tol menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), jadi melalui tahap lelang dan pemenang lelang yang akan melaksanakan pembangunan.
“Kami berharap pembangunan jalan tol ini bisa berdampak positif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh warga sekitar, mulai dari tahap rekontruksi sampai ke tahap operasional. Dengan melibatkan tenaga kerja lokal untuk pembangunan proyek dan pengoperasian jalan tol dan rest area,” ujar Dedy, Selasa (22/2/2022).
Menurut dia, sebuah pembangunan proyek pasti akan menyebabkan dampak lingkungan secara sosial, ekonomi ataupun pertanian. Untuk ini, dalam penyusunan Amdal akan melakukan pengelolaan, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif dan meningkatkan efek positifnya.
“Kita harus melalui sejumlah tahapan, mulai dari konsultasi publik, penetapan, lelang dan terakhir tahap pembangunan. Namun, kami tidak dapat memastikan rencana pembangunan jalan tol tersebut, meski penetapan bisa dilakukan tahun 2022 ini,” imbuhnya.
Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan DLH Kabupaten Situbondo, Anton Sujarwo mengatakan, dalam konsultasi publik rencana pembangunan jalan tol ini, DLH Situbondo sebagai fasilitator, ketika memasuki tahap rencana kajian AMDAL.
“Kegiatan konsultasi publik merupakan tahap awal, untuk menyerap aspirasi masyarakat yang terdampak pembangunan jalan tol. Yaitu warga Desa Sumber Kolak, Kecamatan Panarukan, warga Desa Kotakan dan Kalibagor, Kecamatan Situbondo. Tadi banyak yang disampaikan oleh masyarakat terkait dampak lingkungan sehingga bisa menjadi bahan catatan bagi pihak konsultan,” katanya.