JOMBANG, FaktualNews.co – Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jombang memastikan stok pupuk bersubsidi di kota santri tahun 2022 telah sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani.
Kepala Disperta Kabupaten Jombang, Muchamad Rony menuturkan, jika diperlukan, realokasi kebutuhan dapat dilakukan jika petani melakukan pengajuan berdasarkan kepemilikan lahan yang dimiliki.
“Tentunya untuk distribusi sesuai prosedur, kan ada tahapannya. Yang jelas, lancar dan itu alokasi pun sudah diatur. Kami siap melakukan realokasi kebutuhan pupuk. Nantinya, kelompok tani juga bisa mengajukan pembaruan kebutuhan, namun untuk tambahan pupuk tetap disesuaikan dengan lahan yang dimiliki petani,” ungkapnya, Selasa (22/2/2022).
Ditambahkan, tahun 2022 telah disiapkan pupuk mulai dari jenis Urea alokasi 26.499 ton, SP36 sebanyak 995 ton, ZA 4.024 ton, NPK 14.064 ton, pupuk organik granul 12.120 ton, dan poc (pupuk organik cair) 22.699 liter.
Diungkapkan, untuk alokasi kebutuhan pupuk di tahun 2022 terdapat kenaikan dari tahun sebelumnya, tahun 2021 dan tahun-tahun sebelumnya.
“Untuk alokasi ini kami dari tahun ke tahun ada kenaikan. Jika dibandingkan tahun 2021, di 2022 ini ada kenaikan. Walaupun belum 100 persen, karena kondisi keuangan negara, kami maksimalkan yang dialokasikan,” ungkapnya.
Terkait kelancaran pasokan pupuk bersubsidi di Kabupaten Jombang saat ini dipastikan tidak terdapat masalah. Pasalnya jika ditemukan masalah akan langsung ditangani pihak berwajib.
“Hingga kini belum ada laporan penyalahgunaan pupuk bersubsidi di Jombang. Kalau pun ada pasti ditangani langsung oleh penegak hukum,” ujarnya.
Ditegaskan kembali, alokasi pupuk bersubsidi tahun 2022 telah disesuaikan dengan luas lahan milik petani di Jombang.
“Luas lahan petani di tahun 2022 ini ada 142.876,23 hektare. Jenis tanaman juga bervariasi, seperti padi untuk musim hujan dan jagung untuk kemarau,” ucapnya.
Kebutuhan pupuk bersubsidi ini ditandaskan Muchamad Rony telah sesuai RDKK yang telah diajukan kelompok tani Jombang di tahun 2022. Yakni 1.220 kelompok tani yang tersebar di 21 kecamatan.