SURABAYA, FaktualNews.co – Sesuai janji dan memenuhi harapan Wali Kota Eri Cahyadi, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Surabaya mulai menggerakkan anggota untuk mem-back up percepatan vaksinasi Kota Surabaya.
“Hari ini vaksinasi DPD PPNI Kota Surabaya dimulai. Mohon doa dan support-nya untuk teman-teman kita yang sedang bertugas. Semoga selalu diberikan kesehatan dan keselamatan. Terimakasih atas dukungan dan kerjasama semua pihak. Semoga menjadi amal baik kita semua. Barokalloh,” ujar Ns Nuh Huda Mkep, SP KEP MB, Ketua DPD PPNI Surabaya kepada jajaran pengurus, Rabu (23/2/22).
Dijadwalkan, 23 Februari 2022 sampai sepekan ke depan, rata-rata 40 perawat per hari diturunkan mem-back up vaksinasi yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.
Anggota PPNI yang diturunkan berasal dari berbagai akademisi; Universitas Hang Tuah, FKp Unair, DPK (Dewan Pengurus Komisariat) RKZ dan Adi Husada.
”Kegiatan vaksinasi ini, berasal dari Dinkes tapi biaya operasional vaksinator didanai sejumlah DPK PPNI untuk para relawan sejawat yang mengabdikan diri membantu percepatan vaksinasi di Surabaya.
Semoga berikutnya dapat menjadi perhatian dan apresiasi dari Pemkot Surabaya terkait pengabdian teman-teman relawan sejawat kita dalam wadah DPD PPNI Surabaya“ ujar Huda saat ditemui di lokasi vaksinasi di Grand City Surabaya.
Salah satu relawan vaksinasi PPNI Surabaya, Endah mengaku senang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. “Alhamdulillah sehat, senang menjadi vaksinator. Bisa bermanfaat untuk masyarakat, ikut berpartisipasi, apalagi dikunjungi Bapak Ketua (Nuh Huda, red),” sambil menengok ke Nuh Huda yang berdiri dekat Endah, yang sehari-harinya bekerja sebagai Kepala Program Studi Ners di salah satu perguruan tinggi keperawatan di Surabaya.
Dari Grand City Huda selanjutnya bergeser ke lokasi vaksinasi di Taman Bungkul yang terlaksana bersama tim kesehatan Polda Jatim.
“Saya senang, di sini tidak antre, pelayanannya cepat, suntikannya nggak sakit dan dijelaskan bagaimana yang harus dilakukan kalau mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi,red ),“ jawab seorang peserta vaksinasi kepada Huda.