Perajin Tahu di Kabupaten Kediri Mogok Produksi Akibat Kedelai Mahal
KEDIRI, FaktualNews.co – Lantaran harga kedelai yang masih tinggi serta lesunya pemasaran, para perajin tahu memilih mogok produksi atau menghentikan sementara produksi tahu mereka.
Gatot Siswanto, pengusaha tahu warga Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, yang membawahi 7 perajin tahu, memilih mogok produksi tahu karena omzet penjualan mereka turun hingga 50 persen.
“Kita libur produksi dua hari ke depan. Setelah itu, kita akan melihat hasil penjualan seperti apa. Mau tidak mau, kita harus bisa bertahan disituasi sulit ini,” kata Gatot Siswanto, pengusaha tahu, Rabu (23/2/2022).
Gatot menambahkan, dengan tingginya harga kedelai yang tembus 11.500, ia sebenarnya sudah menaikkan harga jual tahu dari 9 ribu menjadi 10 ribu perkotaknya. Namun hal tersebut menyebabkan angka penjualan turun.
“Sebenarnya kita sudah menaikkan harga jual tahu perkotak seribu rupiah, agar tidak merugi. Namun justru penjualan menurun hingga 50 persen,” ujar Gatot.
Padahal setiap hari, Gatot membutuhkan kedelai sebanyak 400 kilogram untuk membuat tahu. Meski sudah mengurangi hingga 200 kilogram perhari, namun penjualan semakin menurun.
“Agar kita tidak semakin merugi, maka untuk sementara kami berhenti produksi terhitung hari ini hingga dua hari kedepan, sambil melihat harga kedelai di pasaran seperti apa.”imbuh Gatot.
Sejumlah karyawan dari perajin tahu GTT, tidak melakukan aktivitas produksi. Mereka justru melakukan bersih-bersih di ruang produksi yang selama ini menjadi tempat mereka bekerja.