Peristiwa

PKL Alun-Alun Kota Probolinggo Tagih Janji Dipindah ke Depan Lapas

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pedagang yang berjualan di lapak baru utara Masjid Agung Raudlatul Jannah, Kota Probolinggo menagih janji. Mereka minta direlokasi seperti yang dijanjikan, yakni di depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II.

Alasannya sepi pembeli, sehingga tidak sedikit pedagang yang tidak ajek berjualan (buka-tutup). Sedangkan sebagian lainnya, ada yang berjualan di atas trotoar di Jalan Agus Salim, belakang lapak.

Sementara lapaknya ditutup, beralih fungsi menjadi gudang atau tempat penyimpanan barang.

Salah seorang pedagang yang masih bertahan adalah Hartono (68 penjual lalapan sari laut. Alasannya, tak punya usaha atau kegiatan lain selain berjualan.

Kakek yang tinggal di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran ini berterus terang, omzetnya berkurang lebih dari 50 persen.

Bahkan, pernah tidak ada pembeli sama. Meski pulang tidak membawa uang, kakek asal Kanbupaten Lamongan tersebut, tetap berjualan.

“Berharap ada pembeli. Ketimbang di rumah lebih baik nungguin warung. Datangnya rezeki kan tidak ada yang tahu. Jumlah pedagangnya 25 orang, yang tetap jualan 4 pedagang,” katanya.

Kondisi sunyi seperti itu berlangsung sejak lapaknya dipindah dari utara alun-alun. Alasannya, lokasi 25 kios dibangun gedung Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) kota setempat dan Taman Manula.

“Sudah lebih setengah tahun kami di sini. Sebelumnya kami menempati lapak utara alun-alun,” ujarnya, Rabu (23/02/22) siang.

Hartono tidak tahu sampai kapan akan dipindah dari lapak relokasi. Yang pasti, ia minta segera dipindah ke tempat baru yang dijanjikan pemkot saat sosialisasi relokasi.

Namun sayang, hingga kini belum ada kabar beritanya. “Ya, kami mohon segera direlokasi ditempat yang dijanjikan. Katanya di depan Lapas, timur alun-alun,” harapnya.

Sulaiman (34) pedagang yang menempati lapak baru mengatakan pengendara yang melintas di alun-alun jarang sekali mampir atau membeli di warung relokasi, termasuk pelanggannya.

“Kan lapaknya menghadap ke barat, membelakangi jalan. Mestinya menghadap ke timur, menghadap jalan Agus Salim,” katanya singkat.

Kepala DKPUU setempat Fitriawati Jufri mengaku belum tahu kapan pedagang yang berjualan di lapak baru utara Masjid Agung Raudlatul Jannah, Kota Probolinggo dipindah.

Sebab, lokasi relokasi yang baru belum disiapkan oleh Dinas PUPR-Perkim. “Nanti kami koordinasikan dulu,” katanya singkat.