Pesantren

Sosok Kiai Jamal Tambakberas Jombang, Selalu Terjaga Tengah Malam Doakan Santri

JOMBANG, FaktualNews.co – KH Djamaludin Ahmad pengasuh pondok pesantren Bumi Damai Al Muhibbin Tambakberas, Jombang telah wafat. Nnamun memori terhadap sosoknya sebagai sang guru luar biasa selalu terkenang dalam benak santri yang pernah mendapatkan ilmu darinya.

Dituturkan salah satu santri KH Djamaludin Ahmad yang akrab dipanggil Kiai Djamal, adalah Syarif Abdurrahman mempunyai kesan mendalam dalam memorinya saat mendalami ilmu keislaman di Bumi Damai Al Muhibbin Tambakberas.

“Bagi saya beliau adalah guru dan pendidik yang luar biasa, bukan kita dididik melalui ceramah dan syiar agama atau dalam kelas saja. Beliau selalu bangun tengah malam mendoakan kami santri-santrinya, sampai beliau juga memastikan makanan yang kami konsumsi aman dan halal agar ilmu kami barokah, itu yang disampaikan kepada kami,” tutur Syarif usai menghantarkan sang Kiai ke peristirahatan terakhir, Kamis (24/2/2022).

Syarif adalah santri Kiai Djamal di ponpes Al Muhibbin sejak tahun 2009 hingga 2017 secara formal, dan berlanjut hingga kini sebagai alumni yang masih mengikuti kajian sang Kiai, meski pada saat terakhirnya mengikuti majelis secara online bersama alumni yang lain.

“Setiap malam Selasa, kami seluruh santri dan alumni Al Muhibbin dikumpulkan, ngaji bareng, silaturahmi dengan beliau. Saking hormatnya kami, mendapatkan bekas minumnya beliau adalah suatu hal luar biasa, meskipun kadang orang lain tidak percaya itu, tapi untuk kami itu hal yang membuat kami bahagia,” ungkapnya.

Ajaran Kiai Djamal yang juga masih melekat pada santrinya, dikatakan Syarif adalah mengenai akhlak dan attitude, dimana jika posisi manusia dengan jabatan atau pangkat tinggi, namun jika tidak mengutamakan akhlak maka akan tidak ada gunanya.

Juga masih menurut Syarif dalam hal pekerjaan hal utama adalah mengenai pengabdian diri kepada Tuhan untuk kemanfaatan, bukan karena materi semata.

“Pesan-pesan beliau yang masih kami ingat, pertama adalah jangan sampai dalam hati kita Allah tergantikan dengan yang lain. Kedua, akhlak dan attitude adalah utama. Ketiga, alumni Tambakberas apapun pekerjaannya harus tetap mengajar. Keempat, jangan lupa sambung silaturahmi dengan pendidik dan guru. Kelima, dalam setiap kegiatan atau acara selalu sertakan yatim piatu,” bebernya.

Kemudian hal lain yang menjadi cita-cita para santri Kiai yang juga mempunyai majelis kajian kitab Al Hikam ini adalah mendapatkan doa khusus bagi pengantin dengan mengharap ridlo dari guru yang juga dikenal berkharisma dan santun.

“Kalau bab nikah, santri Al Muhibbin pengen didoakan beliau. Setiap bulan rajab kita ada nikah massal, ada momentum sungkem didoakan Kiai Djamal secara khusus dengan menghadap ke beliau dan itu sakral banget,” ujarnya.

Selamat jalan KH Djamaludin Ahmad.