Advertorial

Jawab Keluhan Petani, Begini Strategi Bupati Hendy Amankan Stok Pupuk di Jember

JEMBER, FaktualNews.co – Para petani di Jember mengeluhkan persoalan pupuk bersubsidi kepada Pemerintah Kabupaten Jember. Hal itu diungkapkan oleh sejumlah kepada desa di forum rapat koordinasi dengan Bupati Jember dalam kegiatan Jember Hadir Untuk Rakyat (J-HUR), Jumat (25/2/2022). Salah satunya, Kepala Desa Suci, Kecamatan Panti, Ahmad Suyuti.

“Karena dari (informasi) mulut ke mulut warga, pupuk itu sulit didapat. Kemudian informasi itu sampai ke saya. Dengan kondisi itu saya kan punya tanggung jawab ke warga. Sehingga saya menyampaikan ke Pak Camat, dan di momen sekarang ini saya teruskan ke bapak bupati,” kata Suyuti saat dikonfirmasi usai rapat.

Suyuti mengatakan, terkait kondisi sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Masih ditelusuri penyebabnya. Namun pihaknya menyayangkan, untuk kondisi tersebut dimanfaatkan dengan adanya penjualan pupuk bersubsidi yang dilakukan oknum. Dengan menjual pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET) di luar kios.

“Kalau di kios-kios resmi harga sesuai HET. Namun saat pupuk bersubsidi ini dirasa sulit, dan langka. Saya menyayangkan ada dari luar, entah siapa (oknumnya) menawarkan pupuk itu dengan harga di luar kewajaran,” ungkapnya.

Masih menurut Suyati bila orangnya pun sulit dilacak. Karena sembunyi-sembunyi menjualnya. Untuk yang oknum itu, menjualnya itu Rp 200 ribu – 220 ribu per sak. Itu di luar batas kewajaran.

Sehingga pihaknya berharap ada perhatian dari Pemkab Jember usai permasalahan tersebut disampaikan dalam forum rapat. “Momen bertemu bupati inilah. Alhamdulillah tadi juga ditanggapi dari Dinas Pertanian, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP),” katanya.

Menurut Suyuti, Bupati Jember Hendy Siswanto mengaku telah memiliki strategi khusus untuk mengatasi persoalan pupuk itu. “Bahwa nanti akan diperhatikan untuk soal e-RDKK nya. Sehingga distiribusi pupuk ini tepat sasaran dan memenuhi kebutuhan petani,” ujarnya.

Terpisah, Bupati Hendy mengaku sudah menangkap keluhan dari warga. Ia mengakui permasalahan serupa terjadi di seluruh wilayah Jember dikarenakan kuota alokasi pupuk bersubsidi untuk Jember yang berkurang di tahun ini.

“Kuotanya memang berkurang, keberadaan kios-kios ini yang membantu. Tapi saat ini kita tidak bicara soal kebutuhan jenis pupuk apa, bukan hanya jumlah pupuk berapa. Tapi dibutuhkan manajemen yang tepat,” katanya.

Sehingga pihaknya mengaku memiliki strategi yang tepat untuk melakukan penanganan kelangkaan pupuk itu.

“Persoalan dari teman-teman Kades sudah saya tangkap, tadi langsung juga koordinasi dengan Kadis Pertanian. Untuk segera dilakukan inventarisir kembali dari kios di desa satu ke desa lain. Jadi persis seperti yang diharapkan,” katanya.

Langkah pemkab, selain menginventarisir data ini, juga melakukan komunikasi dengan Kementerian Pertanian. Rencana pemkab juga akan membangun pabrik pupuk dan berkomunikasi dengan pihak dari Pupuk Kaltim. “Pupuk jenis apa yang bisa bermanfaat dan saat ini sedang kita komunikasikan dengan Pupuk Kaltim,” tandasnya.

Terkait kelangkaan pupuk ini, Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Jember sebelumnya sudah melalukan rapat koordinasi pembahasan di Kantor Pemkab Jember. KP3 Jember pun, menjamin untuk stok bersubsidi masih aman.

Diketahui sampai dengan 15 Februari 2022, untuk data total realisasi pupuk subsidi terdata aman. Secara rinci disebutkan, untuk jenis Urea 12.879 ton, stok gudang penyangga 2.072 ton; ZA 1.068 ton, stok gudang 3.384 ton.

Kemudian Sp 36 80 ton, stok gudang 736 ton; PHONSKA 5.734 ton, stok gudang 1.583 ton; Petroganik 1.893 ton , stok gudang 63 ton; dan PHONSKA OCA 1.620 liter, stok gudang 2.592 liter.

Sementara itu, terkait pemasaran pupuk di Kios-Kios resmi. Juga dipastikan harga pupuk bersubsidi tidak ada kenaikan.  Dari data yang dihimpun wartawan, untuk pupuk urea subsidi Rp2.250 per kilo, pupuk NPK Phonska subsidi Rp2.300 per kilogram, pupuk ZA subsidi Rp1.700 per kilogram, pupuk SP 36 subsidi Rp2.200 per kilogram.