JOMBANG,FaktualNews.co-Akibat pasokan daging sapi minim, berpengaruh pada kenaikan harga pada pasar tradisional di Jombang sejak sepekan lamanya. Hal tersebut diungkapkan salah satu pedagang daging sapi di Pasar Citra Niaga, Asfiyah bahwa kenaikan harga kerap kali terjadi jika pasokan minim.
“Kenaikan ini terjadi karena harga dari pemotongan hewan atau pengepul naik atau bahkan kosong karena adanya pandemi Covid-19. Namun pedagang tidak menaikkan harga terlalu banyak karena pembeli juga sepi,” katanya,Jumat (25/2/2022).
Menurutnya harga daging saat ini di Jombang pada kisaran Rp 105 ribu dibandingkan harga sebelumnya pada kisaran Rp 90 ribuan, di mana kenaikan telah terjadi dalam kurun waktu sepekan ini.
“Biasanya kalau jelang Lebaran kemarin dijual Rp100.000 sampai Rp115.000 per kilogram, sekarang saja sudah Rp105.000,kenaikan kedepannya mau dijual harga berapa lagi, bisa-bisa dijual dengan harga Rp120.000 sementara omset menurun, harga mahal, kulakan (pembelian) jadi berkurang,” terangnya.
Namun demikian, dampak terjadinya kenaikan harga daging sapi secara perlahan dalam sepekan di Jombang ini rupanya tidak lantas mempengaruhi aktifitas jual beli nasi daging di kedai milik Eny warga Kecamatan Jombang.
“Kalau saya memang bahan utama yang dijual adalah daging sapi, meski demikian tidak mengganggu jualan saya. Naik turun harga itu lumrah, kalau naik ya gimana caranya pokok pelanggan gak lari, salah satunya ya untung saya kurangi,” ujarnya.
Dirinya berharap agar harga daging sapi selalu stabil terlebih menjelang Ramadan yang hanya dalam hitungan puluhan hari saja.
“Ya harapannya harganya stabil saja, semua masyarakat pasti pengennya begitu. Apalagi mau puasa juga jangan sampai naiknya banyak,” pungkasnya.