Kasus Keracunan Kopi di Warung Mojokerto
Pelaku Terbakar Cemburu Karena Istri Sering Digoda Pelanggan
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Polisi telah menetapkan Samino Putro (45), sebagai pelaku pemberi racun di dalam bubuk kopi di warung milik istrinya, Ponisri (47), yang berada di Dusun Kemuning, Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, tidak membutuhkan waktu lama pihaknya dapat menangkap tersangka di rumahnya saudara yang terletak di daerah Gresik, Kamis (24/2/2022) malam.
Usai ditangkap, tersangka dibawa ke Polsek Dawarblandong guna menjalani pemeriksaan. Kemudian tim Satreskrim Polresta Mojokerto melakukan gelar perkara.
“Kita baru selesai melakukan gelar perkara. Dari fakta-fakta di lapangan termasuk juga barang bukti yang kita kumpulkan, kami yakin bahwa suami dari korban atau dalam hal ini pemilik warung itu adalah tersangkanya. Kita sudah naikkan kasusnya ke penyidikan dan statusnya sebagai tersangka,” kata Rofiq.
Saat ini, tersangka Samino dijebloskan ke rumahan tahanan Polsek Dawarblandong. Hasil dari penyelidikan, tersangka menaruh racun pada bubuk kopi yang ada di dalam toples pada Kamis (24/2/2022) dini hari. Saat menaruh racun yang diduga kuat merupakan racun pembasmi serangga itu diketahui oleh salah seorang warga.
Menurut Rofiq, Motif tersangka adalah terbakar rasa cemburu melihat istrinya sering digoda oleh pelanggannya. Sehingga tersangka membeli racun di toko penjual insektisida dan pestisida.
“Kita sudah konfrentir antara keterangan tersangka dan saksi penjual. Pengakuan tersangka cemburu, saya akan fokus dulu ke TKP dan anilisa dari gelar perkara. Untuk lebih daletailnya nanti kita rilis,” ujarnya.
Kasus ini bermula setelah Ponasri dan pelanggan warungnya Nur Ahmadi Wijaya pingsan usai minum kopi. Sebelum pingsan keduanya diketahui sempat mengeluh mual dan mengeluarkan busa dari mulutnya.
Lalu keduanya dilarikan ke Puskesmas Dawarblandong. Bahkan, Nur Ahmadi harus dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Sakinah karena kondisinya semakin lemas.