KEDIRI, FaktualNews.co – Pengadaan mobil dinas (mobdin) untuk kendaraan operasional yang diajukan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kediri, mendapatkan sorotan dan kritikan dari anggota DPRD kabupaten Kediri.
Pasalnya, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan mengajukan mobil operasional perjalanan dinas mobil tergolong mewah. Yakni mobil Pajero type Dakar Ult 4×4 D, yang harganya mencapai Rp 700 juta lebih.
Padahal, selama ini untuk mobil operasional Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Kediri rata-rata menggunakan mobil kelas menengah yang harganya di bawah Rp 500 juta.
Wakil ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kediri Lutfi Mahmudiono mengatakan, anggaran APBD tahun ini sebaiknya digunakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dulu.
Jadi kalau ada dinas atau OPD mengajukan kendaraan untuk operasional, sebaiknya mobil yang kelas menengah ke bawah, jangan sampai mobil yang mewah.
“Kami berharap kepada bupati agar pengeluaran-pengeluaran yang kurang perlu ditunda dulu, dan fokus untuk pemulihan dan peningkatan ekonomi masyarakat terlebih dahulu,” terang Lutfi Mahmudiono, anggota DPRD dari Fraksi Nasdem saat jumpa pers terkait 1 tahun Pemerintahan Bupati-Wakil Bupati Kediri, Sabtu (26/2/2022).
Lutfi menambahkan, jika memang dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kediri mengajukan kendaraan operasional, sebaiknya yang kelas menengah ke bawah, jangan yang mobil mewah.
“Sebaiknya kendaraan untuk operasional dinas sebaiknya jangan yang mobil mewah, tapi kendaraan yang menengah kebawah saja. Karena jangan sampai rakyat kita sedang dalam keadaan susah, kita justru menggunakan uang APBD untuk membeli kendaraan yang mewah,” imbuh Lutfi .
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kediri, Sholehudin,belum berhasil dikonfirmasi karena sat dihubungi melalui telepon aplikasi Whatsapp tidak merespons.
Dalam Refleksi 1 Tahun Pemerintahan Bupati Hanindhito Himawan Pramana dan Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa, ada beberapa catatan dari Partai Nasdem.
Di antaranya mampu menghadirkan negara di tengah rakyatnya, dengan hadir dalam kegiatan masyarakat, membuka program aplikasi Mas Bup, yang mendengar dan mencarikan solusi di setiap permasalahan masyarakat, melakukan inovasi inovasi di bidang pelayanan publik.