30 Ribu Dosis Vaksin II Sinovac Untuk Lansia di Lamongan Terancam Kedaluwarsa

LAMONGAN, FaktualNews.co– Di Kabupaten Lamongan sekitar 30 ribu vaksin tahap II Sinovac terancam kedaluwarsa, jika pada 28 Maret 2002 mendatang tidak terpakai.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, dr Taufiq mengatakan.

Keberadaan vaksin Sinovac yang masa berlakunya tinggal sebulan itu tidak perlu dikhawatirkan dan dinkes sudah koordinasi dengan Kanwil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

“Karena vaksinasi untuk lanjut usia kita kesulitan. Penyebabnya banyak faktor, salah satu di antaranya atas permintaan pihak keluarga untuk tidak divaksin,” kata Taufiq, Minggu (27/2/2022).

Jika diperkenankan, lanjut Taufiq vaksin tersebut akan dikembalikan. Dan, sepertinya akan diterima dan selanjutnya secepatnya akan dikirim ke Nusa Tenggara Timur.

“Undang-undang sekarang kan tidak lagi memberlakukan vaksin hanya untuk satu wilayah. Tapi, bisa disalurkan ke luar daerah atau luar pulau yang membutuhkan. Tapi, kalau tidak bisa dikembalikan juga tidak masalah,” terangnya.

Taufiq menambahkan, jika awal Maret tidak ada kenaikan dan angka aktif terus menurun, maka tingkat penyebaran Virus Covid-19 di Lamongan bisa dinyatakan melampaui puncak kasus.

“Yang terpenting, bagaimanapun kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Kita tunggu saja sampai awal Maret, apakah ada kenaikan atau tidak,” ujarnya.

Sebenarnya, Taufiq menjelaskan, terkait banyaknya kasus aktif Covid-19 di Lamongan hingga mencapai lebih 500 kasus, pastinya hanya 50 persen asli domisili Lamongan. Selebihnya, warga Lamongan yang yang berdomisili di luar Lamongan tapi ber-KTP Lamongan.

“Aturannya kembali berlaku demikian. Pokoknya KTP nya Lamongan tapi tinggal di luar Lamongan, asal terpapar Covid-19 masuknya di data Lamongan,” tandasnya.

Diketahui, kasus aktif Covid-19 di Lamongan kini terus menurun. Data terakhir, turun 17 atau tinggal 543 penderita. Sebelumnya, data 24 Pebruari 2022 sebanyak 560 kasus. Sementara untuk vaksin yang kadaluwarsa kemungkinan besar itu bakal terjadi, karena target vaksinasi di Lamongan hampir tercapai. Dari target minimal 60 persen dari jumlah penduduk, tinggal 0.23 persen.