FaktualNews.co

Bakso Pak Ndut Kediri Dibanderol Rp 2.000 Per Porsi, Rasa Boleh Diadu

Kuliner     Dibaca : 1553 kali Penulis:
Bakso Pak Ndut Kediri Dibanderol Rp 2.000 Per Porsi, Rasa Boleh Diadu
Pemilik menata pentol bakso frozen di frezer agar tetap segar.

KEDIRI, FaktualNews.co – Seorang mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama M Mansur, warga Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, sukses menekuni usaha kuliner warung bakso. Uniknya, bakso milik Pak Ndut panggilan M Mansur ini dijual dengan harga hanya Rp 2 ribu per porsi.

Meskipun harganya murah, namun rasa bakso di warung Pak Ndut tidak kalah dengan bakso-bakso lainnya yang lebih mahal. Terbukti warung bakso Pak Ndut tidak pernah sepi pembeli.

Para pengunjung di warung bakso Pak Ndut ini, rata-rata memesan satu mangkok sudah puas. Karena dengan harga tersebut, sudah bisa menikmati semangkok bakso dengan 5 biji pentol.

Salah-satu pelanggan tetap warung bakso Pak Ndut, Desy Trisnawati mengaku, awalnya ia heran kok ada warung bakso yang harganya hanya Rp 2 ribu per mangkoknya. Namun setelah mencobanya, ternyata rasanya lezat dan tidak kalah dengan warung bakso lainnya.

“Ternyata setelah mencobanya, bakso milik Pak Ndut rasanya lezat. Apalagi di dalam pentolnya juga ada dagingnya sehingga menambah sensasi rasa pentolnya,” ujar Desi Trisnawati, pelanggan warung bakso.

Sementara pemilik warung bakso Pak Ndut (Moh Mansur) mengatakan, ketika ia pulang ke halamannya dari negara Jiran Malaysia tahun 2009 yang lalu, ia kemudian berjualan cilot keliling kampung dengan modal yang ia dapat dari bekerja sebagai TKI.

Kemudian pada tahun 2011, ia mencoba berjualan bakso mulai mantap menjual bakso dengan harga Rp 2 ribu per mangkok.

“ide menjual bakso murah ini, berawal niatnya untuk bisa mejual bakso untuk kalangan menengah ke bawah. Karena dirinya hidup di kampung, sehingga banyak orang yang tidak bisa merasakan makan bakso bersama keluarga,” jelas M Mansur, Minggu (27/2/2022).

Meski murah, namun bakso Pak Ndut milik Moh Mansyur ini tetap menggunakan bahan yang halal. Ia menggunakan daging sapi dan dijamin halal, dan rasa boleh diadu.

“Setiap hari kami membutuhkan bahan baku daging 1,5 kuintal di hari-hari biasa. Namun saat akhir pekan dan hari libur bisa mencapai 4 kuintal daging per harinya,” tambah M Mansur.

Saat ini warung bakso Pak Ndut sudah memiliki 2 warung bakso di Desa Turus dan di Kelurahan Pesanengan dengan karyawan mencapai 22 karyawan.

Jadi selain menjual bakso, Pak Ndut juga memproduksi pentol forzen dengan harga Rp 10 ribu per bungkus isi 25 biji bakso, sedang untuk pentol bakso besar berisi 4 biji dijual Rp 20 ribu dan tahu bakso dijual Rp 10 ribu dengan isi 10 biji.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris