FaktualNews.co

Pedati Mbah Gleyor Kendaraan Bupati Pertama Kediri, Ditinjau Disparbud

Sosial Budaya     Dibaca : 922 kali Penulis:
Pedati Mbah Gleyor Kendaraan Bupati Pertama Kediri, Ditinjau Disparbud
FaktualNews.co/Aji.
Pihak Dinas Parbud Kabupaten Kediri saat melihat Pedati Mbah Gleyor, di Kandat.

KEDIRI, FaktualNews.co – Tim Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, melihat Pedati Mbah Gleyor, di Jalan Gelinding Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Rabu (2/3/2022). Pedati Mbah Gleyor diduga peninggalan sejarah abad ke 18,

Tim dari Dinas Pariwisata kemudian mengukur Pedati Mbah Gleyor, mulai panjang, lebar dan diameter roda, guna memastikan kondisi Pedati Mbah Gleyor yang berusia ratusan tahun.

“Dari hasil pengamatan kami, pedati kuno tersebut dari bahan kayu berusia ratusan tahun yang lalu. Dan paku yang digunakan berbentuk persegi panjang zaman kerajaan kuno.”kata Eko Priyanto, Kasi Museum dan Kepurbakalaan Disparbud Kabupaten Kediri, saat mengecek Pedati Mbah Gleyor.

Menurut cerita turun-temurun, Pedati Mbah Gleyor tersebut peninggalan Adipati Djojohadiningrat, yang tertangkap Belanda dan diasingkan ke Sulawesi hingga meninggal di pengasingan sekitar tahun 1836 Masehi.

“Dari cerita masyarakat sekitar, pedati kuno berbentuk Amphibi tersebut milik Adipati Djojohadingrat (Bupati Kediri pertama). Kami tetap menghormati cerita masyarakat karena itu termasuk kearifan Lokal,”tambah Eko.

Terkait sosok Adipati Djojohadiningrat yang dikabarkan Bupati pertama Kediri. Pihak Disparbud Kabupaten Kediri masih terus menggali dan mencari referensi kepada para tokoh dan sejarawan, yang mengetahui cerita tersebut.

“Jadi kami terus mencari dan menggali apakah benar sosok Adipati Djojohadiningrat Bupati Kediri pertama. Karena dalam sejarah tidak tertulis. Namun kami akan terus mencari dan menggali informasi tersebut,”tutup Eko Priyanto.

Pedati milik Adipati Djojohadiningrat dengan panjang 7 meter dan lebar 2 meter ini, digunakan Sang Adipati Djojohadiningrat untuk melawan penjajahan Belanda. Dan di dalam Pedati dulunya tempatkan sejanta api untuk berperang melawan penjajah.

Sementara Ketua Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarok mengatakan, penyebab Sang Adipati Djojohadiningrat ditangkap Belanda dan diasingkan ke Manado, karena dituduh dan difitnah membunuh administrator PG Ngadirejo, Kediri.

“Jadi berdasarkan cerita yang berkembang, Sang Adipati Djojohadiningrat ini telah difitnah Belanda, sebagai dalang pembunuhan administrator Pabrik Gula Ngadiredjo di Kediri,”jelas Imam Mubarok.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin